Pujian dilontarkan bek legendaris Liverpool Jamie Carragher dan Legenda Manchester United Gary Neville kepada William Saliba. Debut pemain belakang Arsenal tersebut menjadi kunci penampilan positif The Gunners.
Saliba turun sebagai starter, kala Arsenal bertandang ke Crystal Palace di Selhurst Park, Sabtu (6/8/2022) dini hari WITA. The Gunner menang dengan skor 2-0 melalui gol Gabriel Martinelli menit 20' dan bunuh diri bek Crystal Palace menit ke-85.
Mikel Arteta memainkan empat pemain belakang dengan tiga bek tengah yakni Ben White, Saliba, dan Gabriel Magalhaes. Plus Oleksandr Zinchenko di sisi kiri untuk mendukung serangan dengan overlap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir dia (Saliba) main sangat bagus. Dia tak menghadapi banyak hal di babak pertama, tapi ada satu momen ketika ada umpan ke belakang lini pertahanan Arsenal, di belakang Ben White, dan dia datang, berlari menempel seseorang," ungkap Jamie Carragher dilansir dari detikSport, Sabtu (6/8/2022).
Menurutnya, Saliba tampil tenang, sigap, dan penuh kesadaran akan apa yang harus dilakukannya di berbagai situasi. Terutama ketika Palace mendesak Arsenal di babak kedua.
"Bahkan sejak sebelum dia bermain, Anda melihatnya berlari untuk pemanasan dan Anda merasa dia tampak seorang pemain yang bagus. Anda mencari tanda-tandanya dan di usia semuda itu, bagaimana dia menangani laga di babak kedua, beberapa kali membantu Ben White, menghadapi bola-bola yang masuk ke kotak penalti," imbuhnya.
Pujian juga dilontarkan rekan analis Carragher, Gary Neville. Mantan kapten Manchester United itu bahkan membandingkan Saliba dengan salah satu bek terbaik Inggris, Rio Ferdinand, saat masih muda.
"Saliba punya kemampuan sepakbola murni dalam dirinya dan saya sangat terkesan olehnya. Itu mengingatkan saya pada Rio Ferdinand muda. Dia pada akhirnya akan lebih kuat lagi, tubuhnya akan lebih terkoordinasi," kata Neville.
Baca juga: Arsenal Menang, William Saliba Dipuji-puji |
"Bek tengah yang masih sangat muda di usia 21 tahun. Laga tandang ke Crystal Palace, itu laga yang berat di Premier League karena mereka benar-benar melontarkan apapun ke Anda. Para penyerang di Palace menantang Anda berduel satu lawan satu, mereka mendesak Anda sepanjang waktu, dan mereka tak pernah membiarkan Anda tenang sedikitpun," tandas bekas bek kanan ini.
(ata/tau)