.webp)
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares protes keras akan kepemimpinan wasit yang tidak fair. Juku Eja mendapat 4 kartu kuning, lebih banyak dibandingkan Persija yang bermain sangat kasar.
Duel yang digelar di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, Jumat (6/8) berlangsung sengit. PSM dan Persija sama-sama melakukan 12 pelanggan.
Hanya saja perolehan kartu PSM Makassar jauh lebih banyak dengan 4 kartu kuning. Sedangkan Persija Jakarta hanya diberikan 1 kartu kuning.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalian bisa lihat berapa banyak pelanggaran yang mereka lakukan, yang wasit berikan kepada mereka. Dan berapa banyak kartu kuning yang mereka dapat," kata Bernardo usai pertandingan, Jumat (5/8/2022).
Bernardo menilai, banyak pelanggaran yang dilakukan pihak lawan namun wasit tidak mengganjar dengan kartu. Ia mencontohkan Yakob yang sering dilanggar lawan dengan keras tapi tim Persija tidak mendapat kartu.
"Yakob sudah masuk ke area kotak penalti dan mereka langgar keras. Harusnya itu kartu kuning," bebernya.
Di sisi lain menurut dia, jika pemain PSM yang menghadang lawan, justru dengan cepat dianggap pelanggaran dan diberikan kartu kuning.
"Tapi misalnya kita buat pelanggaran yang sangat halus sekali dan wasit kasih kartu kuning," keluhnya.
Pelatih berkebangsaan Portugal ini mengaku kepemimpinan wasit yang berat sebelah membuat PSM Makassar mendapatkan kerugian. Terutama hampir mencederai anak asuhnya.
"Saya sangat kecewa sekali dengan penampilan wasit. Saya sangat kesal dia memberikan lelucon kepada pemain," tegasnya.
(ata/asm)
