.webp)
Suporter wanita PSM Makassar tidak perlu khawatir lagi menonton di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare. Panitia Pelaksana (Panpel) telah menyiapkan 7 jalur khusus.
"Di tribun terbuka ada 4 pintu dan di tribun tertutup ada 3 (pintu). Itu masing ada kita siapkan satu jalur khusus wanita," kata Ketua Panpel Pertandingan PSM Ali Gauli Arief yang dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (2/8/2022).
Ali menjelaskan, selain perempuan, anak-anak dan lansia atau lanjut usia juga akan mendapat jalur khusus. Ini diberikan untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi penonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada jalur wanita dan anak-anak juga dan sebagainya. (Untuk) menghindari gesekan, lebih humanis, menghargai posisi perempuan juga. Kita coba hari ini siapkan," terangnya.
Ali mengakui, jika ada penumpukan penonton di pintu masuk saat pertandingan melawan Bali United. Ini pun menjadi evaluasi panpel di pertandingan selanjutnya melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare, Jumat (5/8) mendatang.
"Ke depan penonton lebih aman dan nyaman. Makanya ada evaluasi setiap laga," terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin menjelaskan, jalur khusus wanita dibuat untuk mengantisipasi jika terjadi penumpukan penonton di pintu masuk, seperti saat menjamu Bali United pada Jumat (29/7) lalu.
"Kita harus melihat load penonton memang datang bersamaan. Jadi ada jalur khusus wanita itu agar tak berdesakan, sehingga memang Stadion (BJ Habibie) itu ramah wanita," terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, salah seorang suporter wanita dari Bidadari Timur Punggawa Eja, Retno menyambut positif rencana tersebut. Menurutnya memang sudah seharusnya ada evaluasi yang dilakukan di pintu masuk stadion, khususnya bagi wanita.
"Saya pasti menyambut baik hal itu (pintu masuk khusus wanita). Saya tentu bersyukur karena kan waktu pertandingan melawan Bali United antrian panjang sekali," aku Retno.
Wanita berusia 34 tahun itu menegaskan, keselamatan menjadi hal yang penting diperhatikan. Ia mengapresiasi langkah panpel PSM Makassar jika ingin membagi pintu masuk antara wanita dan pria.
"Beberapa yang ikut antri juga tidak kuat karena panjang sekali antreannya. Kalau dipisah seperti itu bagus," senang Retno.
(ata/asm)
