Piala Presiden 2022

Bernardo Anggap Borneo FC Vs PSM Tidak Fair, Ibaratkan Juku Eja Lawan 2 Tim

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 04 Jul 2022 06:16 WIB
PSM Makassar menyerah 1-2 atas tuan rumah Borneo FC. Foto: Dok. PSM Makassar/Adhiaksa Mursalim
Samarinda -

Pelatih Bernardo Tavares menyayangkan kepemimpinan wasit pada pertandingan perempatfinal Piala Presiden 2022 antara PSM Makassar Vs Borneo FC. Menurutnya wasit yang memimpin laga tidak fair menjalankan tugasnya.

"Seperti yang saya sebutkan dan saya sampaikan juga kemarin, bahwa saya hanya ingin melawan 1 tim. (Tetapi) hari ini kita melawan 2 tim," kata Bernardo usai pertandingan, Minggu (3/7/2022).

Pertandingan antara Borneo FC Vs PSM Makassar berakhir untuk kemenangan tuan rumah dengan skor 1-2. Gol dicetak oleh Agung Prasetyo menit ke-6 dan Matheus Pato menit 18'.


"Setelah gol kedua dari Borneo sepertinya game sudah terhenti. Kenapa saya bilang terhenti, karena bola sangat susah ditemukan di stadion. Tidak ada bola," keluh Bernardo.

Pelatih asal Portugal itu menyindir panitia tuan rumah yang sengaja hanya menyiapkan satu bola dalam pertandingan. Hal tersebut membuat banyak waktu yang terbuang saat bola keluar lapangan.

"Saya hampir berpikir kita harus ambil bola dari Makassar lagi setelah gol kedua Borneo. Ball kids tidak pegang bola, yang kelihatan cuman satu bola yang ada di pertandingan. Jadi pada saat bola out kita harus kehilangan beberapa detik setelah itu," sesal dia.

Hingga pada momentum tepat, PSM Makassar memperkecil ketertinggalan lewat gol indah Wiljan Pluim dari eksekusi bola mati. Pluim menghujami gawang Borneo FC dengan roket tendangan jarak jauhnya pada menit ke-75.

PSM Makassar coba mengejar ketertinggalan, tetapi hingga 4 menit tambahan waktu yang diberikan wasit, tidak ada lagi gol yang tercipta. Bahkan dipenghujung laga terjadi tensi panas di bench PSM Makassar.

"Kalian bisa melihat bahwa pada saat wasit mengambil keputusan, kadang-kadang asistennya pun tidak sama dengan keputusan yang dia ambil," tegasnya.

Pelatih 42 tahun menilai hal-hal semacam inilah yang membuat sepakbola Indonesia tertinggal jauh dari negara lain. Bahkan negara kecil seperti Bahrain pun, Indonesia tertinggal.

"Saya cuma menyampaikan sebagai contoh, Bahrain sebuah negara kecil, berpenduduk jauh lebih sedikit daripada Indonesia, namun melihat ranking Bahrain dibandingkan Indonesia. Karena apa, karena hal ini terjadi dalam negeri ini," jelas mantan pelatih Hidd SCC klub asal Bahrain tersebut.

Bernardo berharap, hal-hal seperti ini tidak harus kembali terjadi di laga berikutnya. Ini semua demi perkembangan sepakbola Indonesia yang didukung animo suporter yang luar biasa.

"Indonesia punya suporter dan animo yang sangat besar terhadap sepak bola. Kita ingin mempertontonkan sepakbola, olahraga. Suporter ingin menikmati permainan tersebut. Kenapa harus dibungkus dengan hal seperti ini," pungkasnya.

Simak selengkapnya Bernardo Minta Pertandingan Fair di halaman berikutnya.




(ata/tau)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork