Pertandingan sesungguhnya belum dimulai, tetapi pemain PSM Makassar satu per satu sudah tumbang saat latihan. Teranyar, ada 2 pemain PSM Makassar kembali cedera dan terancam absen pada laga uji coba menghadapi PSIS Semarang.
Pemain tersebut ialah Ganjar Mukti dan Bryan Cesar Ramadhan. Keduanya diprediksi harus istirahat selama sepekan. Sementara laga uji coba PSM Vs PSIS akan berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (28/5/2022) mendatang.
"Ganjar butuh 5-7 hari lagi (pemulihan). Kalau Bryan Cesar perkembangannya bagus, 1-2 hari sudah bisa gabung latihan dengan tim," kata Dokter tim PSM Makassar, Hardiansyah Muslimin kepada detikSulsel, Selasa (24/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa dokter Arga itu menjelaskan, Ganjar Mukti mengalami nyeri di jaringan sekitar tempurung lutut. Proses pemulihannya terus diupayakan agar bisa lebih cepat.
Sedangkan Bryan Cesar mengalami nyeri di bagian otot selangkangan. Progres pemulihannya berjalan bagus dan diharapkan sudah bisa ikut latihan dalam waktu dekat.
"Mereka sekarang masih proses pemulihan cedera. Butuh beberapa hari sebelum bisa gabung latihan bersama tim lagi," jelas dokter Arga.
Sebelumnya, Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengeluhkan fisik anak asuhnya. Menurutnya beberapa pemain tidak disiplin dalam menjaga kebugarannya, terutama saat memasuki bulan suci Ramadan lalu.
"Saya tidak terlalu mau sebutkan namanya dan lain-lain. Ini masalah normal bagi pemain. Kalau memang mereka betul-betul menjaga kebugarannya di bulan Ramadhan kemarin, harusnya ini tidak terjadi," keluh Bernardo Tavares.
Kendati demikian, pelatih asal Portugal itu menilai, kondisi seperti ini normal terjadi saat memasuki fase pramusim. Banyak pemain-pemain yang turun kebugarannya.
Dampaknya adalah pemain yang fisiknya tidak siap akan rentan cedera. Mereka tidak akan sanggup mengimbangi menu latihan dengan intensitas tinggi yang diberikan.
"Mungkin pada saat saya datang saya berikan menu latihan, mereka ingin menunjukkan 100 persen kepada saya apa yang mereka bisa lakukan. Tetapi badan mereka kayak shock (kaget). Badan mereka tidak terlalu siap melakukan hal itu 100 persen," pungkasnya.
(ata/nvl)