PSM Makassar membutuhkan segera tambahan amunisi pemain asing, khususnya yang berposisi sebagai striker. Hal ini untuk menutupi kekurangan di lini depan yang tidak diperkuat striker lokal yang tajam.
Menutupi kekurangan tersebut, Pelatih Bernardo Tavares bahkan menggagas untuk menggunakan dua striker asing sekaligus. Apalagi PSM Makassar memang masih memiliki tiga slot pemain asing yang belum diisi.
Rencana tersebut pun mendapat dukungan dari mantan pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Umar. Pelatih yang pernah mempersembahkan trofi juara Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 1999/2000 untuk PSM Makassar ini menyebut, saat ini dominan klub Liga 1 memang diperkuat striker asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Pakai dua striker asing) itu wewenang pelatih. Dan tergantung kualitasnya juga. Karena ada juga pemain asing salah pilih. Jadi harusnya manajemen, pelatih, dan tim teknik yang melihat itu," kata Syamsuddin Umar kepada detikSulsel, Kamis (19/5/2022).
Pria yang akrab disapa Syam ini menekankan, era saat ini sangat sulit mendapatkan pemain lokal yang tajam. Berbeda saat ia sukses membawa PSM Makassar juara Liga Indonesia 1999/2000. Kala itu PSM Makassar diperkuat striker lokal sekelas Kurniawan Dwi Yulianto, Miro Baldo Bento, dan Rahman Usman.
"Jangankan PSM Makassar, timnas Indonesia saja kesulitan dapat striker lokal dengan naluri gol tinggi," jelas Mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia era Peter Withe dan Ivan Kolev tersebut.
Syam menambahkan, PSM Makassar butuh segera striker tajam. Sebab musim lalu PSM Makassar tergolong tim yang sulit mencetak gol. Pasukan Ramang bahkan tercatat sebagai tim yang paling sedikit mencetak gol di Liga 1 2021/2022 setelah Persiraja Banda Aceh yang terdegradasi. PSM Makassar hanya mencetak 31 gol dari 34 laga.
"Kelemahan musim lalu, PSM (Makassar) kurang tajam di lini depan," kuncinya.
Sebetulnya, PSM Makassar pernah punya duet striker asing yang mengerikan di era Liga Bank Mandiri 2003. Kala itu PSM Makassar diperkuat duet Cristian Gonzales dan Oscar Aravena. Duet bomber Amerika Latin itu sukses membukukan gol sebanyak 58 gol.
PSM Makassar juga pernah memakai duo striker asing pada Liga Super Indonesia 2008/2009 dengan duet maut Julio Lopez dan Aldo Baretto. Saat itu kedua pemain tersebut mampu mengemas total sebanyak 23 gol.
Pelatih PSM Makassar Pikirkan Pakai 2 Striker
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengatakan, sedang memikirkan opsi untuk menggunakan dua striker asing sekaligus. Sebab komposisi lini depannya saat ini memang masih jauh dari harapan.
Pemain yang memiliki naluri gol hanya Yakob Sayuri. Itu pun posisi aslinya adalah penyerang sayap. Sisanya hanya ada Prince Patrick Kallon dan Vivi Asrizal.
"(Pakai 2 striker asing) kenapa tidak. Pertanyaan bagus, lihat saja kejutannya," kata Bernardo Tavares, Rabu (18/5).
Pelatih kebangsaan Portugal itu memang baru memastikan tiga slot pemain asing, yakni Wiljan Pluim (playmaker), juga dua pemain asing yang berposisi sebagai center back dan striker. Sementara 1 slot pemain asing lainnya masih ditutup rapat oleh Bernardo Tavares.
"Mereka (pemain asing) center back dan striker. Satunya surprise. Dan mereka belum pernah main di Indonesia," paparnya.
(ata/asm)