Suporter Harap Homebase PSM Makassar di Stadion BJ Habibie, Bukan di Jawa

Suporter Harap Homebase PSM Makassar di Stadion BJ Habibie, Bukan di Jawa

Abadi Tamrin - detikSulsel
Selasa, 17 Mei 2022 13:08 WIB
Ribuan suporter PSM Makassar ikut serta rayakan juara Piala Indonesia di jalanan. Mereka pun kompak mengenakan baju warna merah kebesaran PSM Makassar.
Suporter PSM Makassar merayakan kemenangan usai bertanding. Foto: Rifkianto Nugroho
Makassar -

Suporter PSM Makassar berharap banyak kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare agar serius mengebut pembenahan Stadion Gelora BJ Habibie. Dengan harapan PSM Makassar dapat bermarkas di Parepare, bukan di pulau Jawa.

"Kami (suporter PSM Makassar) menginginkan PSM Makassar bermain di Parepare (musim ini). Di Sulawesi Selatan (Sulsel) bukan di Jawa," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank, Sadakati Sukma kepada detikSulsel, Selasa (17/5/2022).

Pria yang akrab disapa Sadat itu berharap, agar manajemen PSM Makassar melakukan komunikasi yang baik dengan operator Liga 1, yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB). Dengan komunikasi yang baik, paling tidak diharapkan PT LIB memberikan keringanan atau lolos bersyarat untuk Stadion Gelora BJ Habibie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manajemen PSM Makassar juga harus berkoordinasi dengan Pemkot Parepare agar berkolaborasi menyelesaikan kekurangan yang ada sebelum verifikasi stadion dimulai. Melihat satu-satunya stadion yang paling potensial di Sulsel yang bisa digunakan PSM Makassar hanya Stadion Gelora BJ Habibie.

"Manajemen saya rasa perlu mendekati badan liga kemudian menjelaskan situasi yang ada. Kalau dijelaskan ada komunikasi, misalkan hal-hal yang sedikit, mungkin bisa saja diberikan kebijaksanaan. Karena satu-satunya stadion yang bisa digunakan di Sulsel hanya Stadion Gelora Mandiri (Stadion Gelora BJ Habibie), " jelas Sadat.

ADVERTISEMENT

Sadat sangat menyayangkan, kalau nantinya PSM Makassar gagal berkandang di Sulsel. Kondisi ini, menurutnya akan membuat Pasukan Ramang sulit bersaing di Liga 1, tanpa dukungan penuh dari Suporter PSM Makassar.

"Klub lain bermain di markasnya dengan dukungan penuh suporternya. Masa klub besar sebesar PSM Makassar musafir di stadion orang lain," sesalnya.

Perlu diketahui, eksistensi PSM Makassar tetap bisa bersaing di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, karena dukungan penuh para suporter fanatiknya. Kemenangan PSM Makassar banyak di raih ketika bermain di kandang, yakni di Stadion Mattoanging.

Pada Liga 1 2018 misalnya, PSM Makassar di kandang sendiri sukses meraih 13 kemenangan, 3 imbang, dan sekali kalah. Sedangkan bermain di markas lawan, PSM Makassar takluk 6 kali, imbang 7 kali, dan hanya menang 4 kali.

Kemudian musim Liga 1 2019, PSM Makassar meraih kemenangan di kandang sebanyak 12 laga, 3 imbang, dan 2 kalah. Jauh berbeda ketika bermain tandang, PSM Makassar praktis tidak pernah meraih kemenangan sekalipun, yang ada hanya 3 imbang dan 14 kali kalah.

Petaka sulit bermain di luar Sulsel itulah yang berlanjut di Liga 1 2021/2022, magis bermain di kandang praktis tidak bisa lagi didapatkan Pasukan Ramang. Sebab pandemi Covid-19 membuat operator Liga 1 menetapkan laga di tempat netral.

Makanya, salah satu penyebab PSM Makassar sulit bersaing dan hampir terdegradasi musim lalu, disinyalir karena tidak bermain di markas sendiri. Hal inilah yang sangat dikhawatirkan suporter PSM Makassar kembali terjadi musim ini.

"Tidak bisa dipungkiri, dukungan penuh dari suporter dapat meningkatkan semangat para pemain bertanding. Makanya bermain di kandang sendiri (di Sulsel) menjadi harapan kami semua (para suporter)," kunci Sadat.




(ata/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads