PSM Makassar belum juga menorehkan tren positif dalam BRI Liga 1 2021/2022. Kekalahan ini dinilai buah dari performa pemain masih tampil tertekan dalam bertanding di samping belum mengikuti instruksi pelatih secara penuh.
Dalam laga pekan ke-29, PSM Makassar harus tunduk dari Persita Tangerang dengan skor 0-2 pada pertandingan yang digelar di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (19/2/2022) malam lalu.
Pelatih PSM Makassar Joop Gall berdalih, kekalahan ini buntut dari tidak dimainkannya pemain dalam tim inti yang sudah direncanakan. Alasannya gegara hasil tes COVID-19 pemain positif Corona sehingga gagal diturunkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita melakukan tes PCR pagi hari dan sore hari kita latihan, training. Namun saat kita latihan, kita dapat kabar dari dokter kita ada 11 kasus positif (COVID-19) dimana itu kita harus pulangkan dari latihan," kata Joop Gall dalam keterangan persnya, Sabtu (19/2/2022).
Kondisi itu dinilai mengganggu strategi yang sudah diramu sebelumnya. Dia berharap situasi ini dipahami para pendukung PSM Makassar tanpa ada maksud mencari-cari alasan menyalahkan performa anak asuhnya.
"Saya tidak sedang mencari alasan, saya hanya ingin memberi tahu kalian (suporter PSM Makassar) bahwa beginilah persiapan kita jalani hampir 2 minggu belakangan ini. Latihan resmi kita ini sangat mengganggu persiapan kita," terangnya.
Makanya dia belum puas dengan performa anak asuhnya. Pemain cadangan yang akhirnya diturunkan menggantikan pemain inti, pun dianggap belum bisa menampilkan kinerja terbaik di lapangan.
"Saya harus jelaskan sebagai contoh Manda (gelandang PSM Makassar) adalah satu-satunya kita bisa gunakan untuk melengkapi. Saya harus kasih tahu Manda juga sakit di 5 hari terakhir masih ada dalam keadaan sakit dan tidak ikut latihan," ucapnya
"(Penyerang) Golgol tak ada pilihan lain yang harus gunakan yang mana baru saja kembali dari cederanya dan orang orang seperti ini dan banyak kasus lain, pemain pemain seperti ini yang tak bisa mengakhiri pertandingan selama 90 menit," tambah dia.
Pelatih asal Belanda ini turut mengkritik anak asuhnya yang belum bisa mengikuti instruksinya. Alhasil pengaplikasian di lapangan belum maksimal.
"Saya perhatikan di latihan dari anak-anak asuh saya yang berlatih dengan motivasi penuh mereka banyak melakukan hal-hal baik. Tapi kita memang harus belajar mengaplikasikan hal-hal baik tersebut di pertandingan," ujar dia.
Menurutnya, pemain sering tidak bisa mengontrol emosi karena tampil tertekan. Rasa khawatir yang tidak bisa dikendalikan itulah mempengaruhi performa saat bertanding.
"Saya lihat bahwa ini tidak mengaplikasikan karena saya lihat ada rasa khawatir dan bagaimana mentransferkan hal-hal baik tersebut di dalam latihan ke pertandingan dan saya akan coba cari cara dalam hal ini," terangnya.
Makanya, hal ini akan menjadi evaluasinya bersama manajemen tim PSM Makassar. Joop Gall optimis masih bisa meraih poin penuh di pertandingan tersisa.
"Berada di liga dan melihat kekurangan kita dan memang betul-betul siapkan diri dan menambah kekurangan itu ke depannya. Saya percaya kita akan dapatkan hasil baik dan hal-hal baik yang ditunjukan anak asuhnya pada saat latihan," tegasnya.
PSM Makassar sejauh ini belum membukukan catatan positif dengan mengumpulkan total 28 poin dari 25 laga daam BRI Liga 1. Inkonsistensi Pasukan Ramang membuat posisinya terancam masuk ke jurang degradasi.
(sar/nvl)