5 Pejabat Pemkot Parepare Lolos Seleksi Administrasi Dewas PAM Tirta Karajae

5 Pejabat Pemkot Parepare Lolos Seleksi Administrasi Dewas PAM Tirta Karajae

Ardiansyah - detikSulsel
Rabu, 10 Des 2025 05:30 WIB
5 Pejabat Pemkot Parepare Lolos Seleksi Administrasi Dewas PAM Tirta Karajae
Foto: Kantor PAM Tirta Karajae Parepare. (Dok. Istimewa)
Parepare -

Sebanyak 5 pejabat Pemkot Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) dinyatakan lolos administrasi seleksi calon dewan pengawas (Dewas) Perusahaan Air Minum (PAM) Tirta Karajae. Kelima pejabat itu kini mengikuti ujian kelayakan dan kepatutan (UKK).

Ujian kelayakan dan kepatutan calon dewas PAM Tirta Karajae berlangsung di Kantor Wali Kota Parepare, 9-10 Desember 2025. Ujian itu terdiri dari 5 tes yakni psikotes, ujian tertulis keahlian, penulisan makalah, presentasi makalah dan wawancara akhir.

"Ada 5 orang yang lulus seleksi administrasi. Sekarang lanjut tahapan UKK," ungkap Ketua Panitia Seleksi Calon Dewas PAM Tirta Karajae, Iwan Asaad kepada detikSulsel, Selasa (9/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelima pejabat Pemkot Parepare itu adalah: Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Badan Kesbangpol, Andi Wahyudi; Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Julius Upa; Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Andi Ardian Asyraq; Kabid Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Disnaker, Adi Hidayah; dan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Noldy Yoseph Rengkuan.

"Harapan UKK untuk memastikan bahwa calon dewan pengawas tidak hanya memenuhi kompetensi teknis dan pemahaman regulasi, tetapi juga memiliki kapasitas kepribadian, integritas, dan potensi tersembunyi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi pengawasan secara efektif," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Iwan tidak membeberkan nama tim penguji untuk menjaga tahapan seleksi berjalan lancar. Sehingga para calon dewas bisa bersaing secara adil dan profesional.

"Saya tidak menyebutkan nama timnya karena menjadi bahan yang belum bisa dipublikasikan untuk menjaga integritas mereka terhadap calon dewas," katanya.

"Intinya agar calon dewas tidak ada keinginan untuk menghubunginya karena mereka juga belum tahu," pungkas Iwan.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads