Sengkarut Turnamen Domino Walkot Parepare: Uang Peserta-Honor Wasit Tak Jelas

Sengkarut Turnamen Domino Walkot Parepare: Uang Peserta-Honor Wasit Tak Jelas

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 11 Okt 2025 08:00 WIB
Turnamen domino Wali Kota Cup Parepare ricuh.
Foto: Turnamen domino Wali Kota Cup Parepare ricuh. (Ardiansyah/detikSulsel)
Parepare -

Turnamen domino Wali Kota Cup di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditunda usai diwarnai kericuhan gegara panitia dianggap tidak becus mengurus peserta. Panitia belum mengembalikan uang pendaftaran kepada seluruh peserta dan honor wasit serta operator admin juga belum dibayarkan.

Diketahui, panitia mengumumkan menunda turnamen domino Wali Kota Cup di Parepare pada Minggu (7/8) malam. Penundaan dilakukan karena sejumlah peserta melakukan protes usai namanya tidak ada dalam bagan pertandingan pada Sabtu (6/9) sore.

Setelah resmi ditunda, panitia berjanji mengembalikan uang pendaftaran peserta senilai Rp 200 ribu secara bertahap. Total ada 1.370 pasang peserta dengan uang pendaftaran mencapai Rp 274 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ini semua yang kita terima ini yang Rp 200.000 per pasang akan dikembalikan kepada para peserta. Kalau saya tidak salah itu 1.370 pasang. Kurang lebih Rp 274 juta itu yang dikembalikan," kata Ketua Panitia Open Tournament Domino Wali Kota Cup Parepare, Anwar Sa'ad saat konferensi pers, Senin (8/9/2025).

ADVERTISEMENT

Peserta Lapor Polisi

Sejumlah peserta yang belum menerima pengembalian uang pendaftaran melapor ke Polres Parepare. Mereka melaporkan dugaan penipuan lantaran turnamen tersebut tak kunjung digelar dan uang pendaftaran belum juga dikembalikan.

"Ya sementara kita tindaklanjuti terkait dengan pembayaran (peserta) yang belum dikembalikan. Kemudian pertandingan domino yang tidak terlaksana. Saat ini masih tahap penyelidikan," kata Kapolres Parepare AKBP Indra Waspada Yuda kepada wartawan, Sabtu (20/9).

Indra mengatakan pihaknya sudah meminta klarifikasi dari panitia turnamen domino. Penyidik kini menunggu kesiapan peserta untuk memberikan keterangan dan telah membuat janji.

"Sampai saat ini kita minta keterangan (panitia) sudah ada. Sudah ada beberapa peserta yang sudah membuat janji dengan penyidik untuk nanti kita minta keterangannya," katanya.

Di sisi lain, Indra mengakui proses penyelidikan terkendala dengan peserta yang banyak dari luar Parepare. Hal itu membuat proses pemeriksaan membutuhkan waktu lebih lama.

"Memang kendala saat ini para peserta ini kebanyakan merupakan peserta dari luar kota. Nah itu kendala kita, tetapi tetap kita lakukan penyelidikan," bebernya.

Lanjut Indra, kasus itu berpeluang diteruskan ke tahap penyidikan. Saat ini pihak kepolisian menunggu keterangan langsung dari sejumlah peserta yang membuat laporan.

"Nanti apabila memang ada ditemukan unsur pidana dalam pelaksanaan kegiatan pertandingan domino kemarin, tentunya ini akan kita naikkan ke tahap penyidikan," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa uang pendaftaran peserta disimpan di 8 nomor rekening panitia. Kericuhan hingga dibatalkannya turnamen tersebut juga menjadi perhatian polisi.

"Itu masih kita dalami, kenapa pelaksanaan turnamen domino ini tidak bisa terlaksana dengan baik masih kita dalami. Sehingga ini akan menjadi dasar kita dalam proses penyelidikan nanti," tuturnya.

Wasit-Admin Belum Terima Honor

Belakangan, tim wasit dan operator admin turnamen domino tersebut juga mengeluhkan honor yang belum juga dibayar pihak panitia. Sebanyak 30 tim wasit dan admin yang belum menerima honor setelah turnamen dibatalkan.

"Honor 16 LO (operator), 12 admin dan 8 wasit yang bekerja saat turnamen ini belum dibayar sama sekali," kata salah seorang tim operator, Ipul kepada detikSulsel, Kamis (9/10).

Tim operator dan wasit dijanjikan honor senilai Rp 1 juta untuk dua hari kerja sebelum turnamen dibatalkan. Namun dia mengaku sudah hampir satu bulan bekerja untuk mempersiapkan turnamen tersebut.

"Honornya itu Rp 500 ribu per hari. Jadi Rp 1 juta untuk 2 hari. Hampir sebulan anak-anak kerja, cuman yang terhitung honor itu cuman 2 hari sesuai dengan proposal," jelasnya.

Dia mengungkapkan ada tim admin yang mengurus kaos panitia juga belum dibayar. Ipul menyebut total biaya untuk kaos panitia Rp 7 juta.

"Bahkan kebetulan ada teman admin plus pencetakan baju panitia yang bahkan belum dibayar Rp 7 juta," ungkapnya.

Ipul mengaku sudah menagih pihak panitia dengan berbagai cara. Dia meminta lewat pesan WhatsApp hingga mendatangi rumah panitia namun tak kunjung dibayar.

"Sebulan lebih mi je dikejar terus na nda ada kejelasan. Alasannya itu terus, sabar mi dulu, lagi menunggu pembicaraan sama Haji Surianto," bebernya.

detikSulsel telah mengkonfirmasi Ketua Panitia, Anwar Saad terkait keluhan tim operator tersebut. Namun Anwar belum memberikan tanggapan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Evakuasi 20 Mahasiswa Parepare Tersesat di Gunung Nepo, 1 Hipotermia"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads