Massa aliansi mahasiswa yang menggelar demonstrasi di Polres dan Kantor DPRD Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) membubarkan diri. Mereka bubar setelah bertemu perwakilan anggota DPRD Parepare.
Pantauan detikSulsel, massa mahasiswa membubarkan diri setelah aksi depan DPRD Parepare, Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Senin (1/9/2025) sekitar pukul 16.30 wita. Mereka bertemu dengan perwakilan 5 fraksi DPRD Parepare.
Massa aksi tampak pulang berjalan kaki ke lokasi titik kumpul. Para mahasiswa menyisakan sisa ban yang habis terbakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kawan-kawan tetap semangat, tetap jaga ritme pergerakan. Mari kita kembali ke rumah masing-masing dan merayakan kemenangan kita hari ini," kata koordinator lapangan aksi, Irgi sebelum meninggalkan lokasi.
Saat ditemui wartawan, Irgi menegaskan 4 tuntutan yang disuarakan oleh aliansi mahasiswa. Mulai dari evaluasi kinerja Polri, mengecam tindakan represif Polri hingga menolak kenaikan tunjangan DPR.
"Kami juga mendesak agar RUU (rancangan undang-undang) perampasan aset untuk segera disahkan. Agar korupsi di Indonesia bisa teratasi," ujarnya.
Dia menuturkan 4 tuntutan itu sudah disampaikan ke DPRD agar ditindaklanjuti ke DPR RI dan pimpinan partai politik. Aliansi mahasiswa memberi ultimatum ke DPRD agar menyampaikan aspirasi itu dalam kurun waktu 2x24 jam.
"Tadi sudah ditandatangani dengan 5 fraksi DPRD dan perwakilan organisasi kemahasiswaan. Iya kami tadi mendesak agar tuntutan kami segera ditindaklanjuti. Kami beri waktu DPRD selama 2x24 jam," katanya.
"Kalau tidak ya kita kembali turun. Tentunya dengan massa aksi yang lebih besar," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, aliansi mahasiswa awalnya melakukan aksi demonstrasi di depan Mapolres Parepare, Jalan Andi Andi Mappatola, Kelurahan Ujung Sabbang, Kecamatan Ujung, Senin (1/9) siang. Setelah itu, mereka menuju kantor DPRD Parepare.
(hsr/asm)