Sebanyak 107 guru non sertifikasi di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluhkan insentif belum terbayarkan selama empat bulan. Para guru mempertanyakan penyebab molornya pembayaran insentif.
"Belum pernah (dibayar non sertifikasi sejak awal tahun 2025). Sudah empat bulan ini," kata guru inisial SH kepada detikSulsel, Selasa (8/4/2025).
SH menjelaskan insentif guru non sertifikasi biasanya mereka terima yakni Rp 250 per bulan. Namun hingga kini pembayaran untuk 4 bulan atau total Rp 1 juta tersebut tak kunjung terbayarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seandainya bisa dikasih bersamaan saja gaji bulanan masuk sama tambahan non sertifikasi. Atau biarlah per tiga bulan tapi tepat waktu," ungkap SH.
SH mengaku kecewa dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parepare yang tak pernah memberi penjelasan jadwal pembayaran insentif non sertifikasi. Dia mengungkapkan molornya pembayaran insentif selalu terjadi sejak dua tahun lalu.
"Tidak pernah dijelaskan secara khusus penyalurannya. Tapi pernah saya dengar kabar kalau katanya sengaja di bayar lambat, supaya katanya lebih terasa banyaknya kalau diterima beberapa bulan," bebernya.
"Tapi itukan pendapat yang relatif. Namanya kalau orang butuh, pasti memilih yang lebih cepat saja," lanjut SH.
Kepala Disdikbud Parepare Makmur tidak bisa menjelaskan proses pembayaran insentif secara rinci. Ia mengarahkan ke staf operator gaji non sertifikasi Disdikbud.
"Untuk jelasnya hubungi ki pak Ihsan stafku," singkat dia.
Sementara itu, Operator Gaji Disdikbud Ihsan menjelaskan penyebab belum dibayarnya insentif non sertifikasi karena ada skema pembayaran baru. Menurutnya, proses pembayaran insentif non sertifikasi butuh penyesuaian dengan skema baru.
"Belum ada (pembayaran) sejak tahun 2025. Karena ini ada skema pencairan baru. Jadi memang butuh penyesuaian," ungkap Ihsan.
(sar/hsr)