Sejumlah sopir truk di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluhkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dalam beberapa hari terakhir. Sopir terpaksa antre hingga rela menginap 2 malam di SPBU demi mendapatkan jatah solar.
Pantauan detikSulsel di SPBU Patung Pemuda, Jalan Bau Massepe, Selasa (9/7), pertalite hingga solar terpantau habis. Sejumlah kendaraan seperti mobil dan motor terpaksa keluar SPBU tanpa mengisi BBM.
Terlihat juga jeriken yang berjejer di depan SPBU. Sejumlah warga terlihat menunggu pengisian solar dan pertalite sambil berbincang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di SPBU Soreang, Jalan HAM Arsyad Parepare, sejumlah truk terparkir di dalam area SPBU menunggu solar kembali tersedia. Antrean kendaraan mencapai 20 meter hingga ke jalan raya.
Sejumlah sopir truk terlihat berkumpul di depan ruko depan SPBU Soreang sambil menunggu solar datang. Mereka bersenda gurau sambil menunggu solar kembali tersedia.
"Susah sekali sekarang solar. Setengah mati. Kadang kita antre sampai 1 malam sampai 2 malam baru bisa dapat. Semuanya di Parepare sampai di Makassar begitu," kata salah satu sopir truk bernama Amir saat ditemui wartawan.
Amir menjelaskan, sopir harus bermalam di SPBU demi berebut jatah solar yang terbatas. Jika tidak antre di SPBU sejak awal, dipastikan tidak akan mendapat jatah solar.
"Harus bermalam di SPBU. Kalau tidak bermalam tidak dapat solar," imbuh Amir.
Sopir truk lainnya, Andi menjelaskan kelangkaan solar sudah terjadi sebulan terakhir. Dia berharap pemerintah bisa turun tangan memastikan ketersediaan solar bisa kembali normal.
"Sudah lama begini, sudah sebulan lebih. Semoga bisa diatur bagus supaya bisa tidak lama antre hingga bermalam begini," harap Andi.
Pengelola Supervisor SPBU Soreang, Arif mengakui adanya keterlambatan suplai yang masuk ke SPBU. Makanya sempat terjadi kekosongan pada pagi hari.
"Terlambat suplainya datang. Tadi pagi sempat kosong Pertalite. Kalau sekarang siang sudah ada suplainya," papar Arif.
Arif menjelaskan, jatah dari Pertamina ke SPBU tidak ada pengurangan. Namun dia menganggap kebutuhan masyarakat akan solar yang semakin meningkat.
"Kalau suplai setiap hari itu 16 kiloliter pertalite setiap dan 8 kiloliter solar. Tidak ada pengurangan tetapi konsumsi BBM mungkin yang sedang naik," jelasnya.
Terpisah, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan ada peningkatan aktivitas transportasi dan pertumbuhan kepemilikan kendaraan roda dua dan roda empat hampir di seluruh wilayah. Sementara, aktivitas industri yang menggunakan truk pengangkut serta peralatan yang membutuhkan BBM juga terus meningkat.
"Pertamina berupaya menjamin ketersediaan BBM di wilayah Sulawesi Selatan yang mana dipenuhi dari unit bisnis Pertamina yaitu di Integrated Terminal Makassar, Fuel Terminal Parepare dan Fuel Terminal Palopo," ujar Fahrougi dalam keterangannya.
"Kondisi hari ini (9/7) stok Solar sebanyak 28 ribu Kilo Liter (KL), Pertalite 8,8 ribu KL, Pertamax 1,6 ribu KL, Pertadex 4 KL dan Pertamax Turbo 63 KL. Kondisi stok tersebut dalam kondisi stok yang relatif aman," katanya.
Masyarakat pun diminta untuk tidak melakukan pembelian secara berlebih. Dia mengklaim Pertamina akan menyalurkan BBM sesuai dengan kuota yang diberikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).
"Jika masyarakat menemukan dan mencurigai adanya praktik-praktik kecurangan di lapangan, dapat melaporkan kepada aparat yang berwenang atau melaporkan ke Pertamina Call Center 135," ujarnya.
(sar/asm)