"Pak H Tasming Hamid sudah mendaftar hari ini melalui tim pemenangannya," kata Ketua DPD PKS Parepare Samsir Husain kepada detikSulsel, Selasa (26/3/2024).
Samsir menilai TSM merupakan sosok politisi muda NasDem yang punya rekam jejak yang bagus. Dia bersyukur TSM mau ikut mendaftar penjaringan bakal calon wali kota Parepare di PKS.
"H Tasming kita lihat sebagai tokoh pemuda yang punya bakat dan track record yang bagus di dunia politik. Kita bersyukur beliau ikut mendaftar dan memang kami pernah menemui secara khusus dan mengajak untuk mendaftar di PKS," imbuhnya.
Samsir membeberkan, pendaftaran untuk penjaringan calon kepala daerah ini dibuka sejak Senin (25/3). Selain TSM, seorang pengusaha bidang jasa konstruksi, H Muhammad Zaini yang mendaftar lebih dulu.
"Selain Pak H Tasming, ada juga Pak H Muhammad Zaini yang sudah mengambil formulir Senin (25/3) kemarin," jelas Samsir.
Dia mengungkapkan PKS di tahun 2023 lalu memang sempat membuka pendaftaran untuk penjaringan bakal calon wali kota Parepare. Namun dari dua nama terakhir yang diseleksi tidak lolos mendapatkan rekomendasi di tingkat DPP PKS.
"Ada dua nama bakal calon di September 2023 lalu. Namun di tingkat DPP hasilnya tidak ada yang lolos mendapatkan rekomendasi dari DPP," bebernya.
Samsir menjelaskan proses penjaringan akan dilakukan sampai 14 April. Setelah pendaftaran ditutup maka nama-nama yang mendaftar akan dibahas untuk nanti diserahkan ke DPW PKS Sulsel.
"Setelah selesai pendaftaran kami rapatkan dulu di daerah. Paling sedikit 2 nama yang akan dikirim ke DPW. Setelah dari DPW kemudian ke DPP untuk seleksi mendapatkan rekomendasi," bebernya.
Sementara itu, Politisi NasDem Parepare Tasming Hamid membenarkan sudah mengambil formulir pendaftaran bakal calon wali kota Parepare dari PKS. Dia berharap bisa mendapatkan rekomendasi PKS sebagai calon wali kota Parepare.
"Iya alhamdulillah dari tim mewakili mengambil formulir (pendaftaran bakal calon dari PKS). Doakan semoga berjodoh dengan PKS," harap Tasming.
Wakil ketua DPRD Parepare ini menegaskan upaya ini dilakukan mempertimbangkan perolehan NasDem di Pileg 2024. Pasalnya NasDem belum bisa mengusung calon kepala daerah sendiri di Pilwalkot.
"Jadi kita tahu bahwa NasDem tidak bisa mengusung sendiri, tentu harus berkoalisi dengan partai lain," ungkapnya.
(sar/sar)