Seorang anak panti asuhan berinisial AD (7) di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi korban bully oleh 7 orang pelajar anak. AD di-bully karena dituduh mencuri boneka yang dia pinjam dari temannya.
"Itu di-bully karena korban masuk ke rumah kosong kemudian ada boneka dia bawa. Ini anak-anak (pelaku) kira (korban) curi itu boneka, padahal itu punya temannya," kata Kabid PPA DP3A Parepare Zulkifli Thalib kepada detikSulsel, Jumat (15/3/2024).
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Melingkar, Kecamatan Soreang pada Kamis (14/3). Para terduga pelaku merundung korban dengan memukul kepala dan menyampaikan perkataan kasar hingga menyudutkan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bentuk bullying seperti yang di video (kepala dipukul dan ada kata kata kasar)," jelasnya.
Zulkifli menjelaskan bahwa korban merupakan anak panti asuhan di Kota Parepare. Ayah korban berdasarkan keterangan penjaga panti awalnya menitipkan korban, tetapi sampai 1 tahun tidak dijemput kembali.
"Dia dititip sama bapaknya di panti asuhan. Alasannya hanya 3 bulan dititip sama ayahnya, tetapi sudah setahun ayahnya tidak datang mengambil anak itu," terangnya.
Kasus bully tersebut kata Zulkifli telah diselesaikan dengan difasilitasi oleh Polsek Soreang. Para pelaku dan korban dipertemukan dan pelaku diminta untuk menyampaikan maaf dan surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Itu tadi sudah dipertemukan korban dan 7 pelaku anak dengan difasilitasi Polsek Soreang. Kasusnya diselesaikan secara damai karena pelaku dan korban sama-sama masih anak-anak," paparnya.
Dia meminta kepada pelaku agar tidak mengulang sikap mereka yang merundung sesama anak-anak. Para pelaku juga diharap bisa menyampaikan ke teman-teman mereka agar tidak melakukan perundungan.
"Jadi kami harap mereka jadikan ini pengalaman dan bisa menjadi duta anti bully bahwa pelaku bully bisa dipidanakan. Agar bisa menekan angka kasus bully ini," imbuhnya.
Dalam video beredar, aksi bullying kepada AD bermula saat terlihat beberapa remaja memukul kepala AD menggunakan sendal dan tangan sambil. Para pelaku melakukan aksi bully sambil tertawa dan seorang teman merekam perbuatan yang mereka lakukan.
(hmw/asm)