KPU Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), merampungkan rekapitulasi suara hasil pemilu 2024. KPU mengungkap partisipasi pemilih meningkat menjadi 85,6 persen.
"Alhamdulillah kami menyelesaikan rekapitulasi perhitungan perolehan suara pemilu hari ini. Total 2 hari untuk pleno rekapitulasi perhitungan hasil," kata Ketua KPU Parepare Muh Awal Yanto kepada detikSulsel, Rabu (28/2/2024).
Dia memaparkan proses rekapitulasi dari 395 TPS yang tersebar di 4 daerah pemilihan ini berjalan dengan cukup lancar. Ada sejumlah koreksi dan masukan dari saksi parpol terkait hasil tetapi kemudian bisa diselesaikan dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil rekap sudah kami plenokan dan dihadiri saksi parpol dan Bawaslu juga hari ini," bebernya.
Awal menjelaskan hasil rekapitulasi yang diplenokan masih sebatas hasil perhitungan rekapitulasi per dapil dan jenis pemilihan. Adapun untuk penetapan caleg terpilih dan suara partai akan diplenokan kembali dalam waktu dekat.
"Ini baru rekap total suara per dapil per jenis pemilihan. Belum partai ini dapat berapa kursi, tetapi itu akan ada juga nanti," jelasnya.
Secara umum kata dia, tingkat partisipasi pemilih untuk Pemilu 2024 mengalami peningkatan dibandingkan pada Pemilu 2019 lalu. Kenaikannya mencapai 10 persen.
"Partisipasi pemilih sekitar 85,6 persen dari DPT yang ada. Jadi meningkat 10 persen karena di Pemilu 2019 lalu itu 75 persen (partisipasi pemilih)," imbuhnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Parepare Divisi Sosdiklih-Parmas-SDM, Ahmad Perdana Putra mengatakan ke depan pihaknya akan melakukan riset untuk melihat perilaku pemilih dan upaya untuk peningkatan partisipasi pemilih.
"Ke depan tim riset akan mengakomodir hal yang bisa meningkatkan partisipasi masyarakat," jelasnya.
Ahmad menegaskan berbagai program sosialisasi akan dilakukan dalam menyambut Pilkada yang juga akan kembali dilaksanakan pada tahun 2024 ini. Jenis sosialisasi akan disesuaikan dengan segmen pemilih, termasuk pemilih muda.
"Ke depan fokus kami sebelum masuk ke tahapan Pilkada, kami akan menelusuri perilaku pemilih sehingga bisa menentukan jenis sosialisasi yang cocok untuk menyasar segmen masyarakat pemilih," terangnya.
(ata/asm)