Korban Ditampar Pimpinan Ponpes di Palopo gegara Tak Disalami Jadi 2 Orang

Korban Ditampar Pimpinan Ponpes di Palopo gegara Tak Disalami Jadi 2 Orang

Ahmad Al Qadri - detikSulsel
Senin, 15 Sep 2025 12:34 WIB
Tangkapan layar pimpinan ponpes di Palopo menampar santrinya karena tidak disalami.
Foto: Tangkapan layar pimpinan ponpes di Palopo menampar santrinya karena tidak disalami. (Dok. Istimewa)
Palopo -

Korban kasus penamparan pimpinan pondok pesantren Putra Datok Sulaiman di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), inisial Prof S gegara tidak disalami di masjid ternyata ada 2 orang. Kedua korban telah melaporkan apa yang dialaminya ke Polres Palopo.

"Laporan itu sendiri ada 2 LP (laporan polisi), jadi pertama itu kejadian pada hari Jumat, kedua itu pada hari Sabtu," kata Kasat Reskrim Polres Palopo, Iptu Sahrir kepada detikSulsel, Senin (15/9/2025).

Sahrir menuturkan, laporan polisi pertama dilakukan oleh korban MK (14) yang merupakan Qori atau santri dari ponpes lain, pada Sabtu (13/9). Sedangkan laporan kedua dilaporkan korban D (16) yang merupakan santri di Pesantren Putra Datok Sulaiman, pada Minggu (14/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya itu sendiri dilaporkan pada hari Sabtu setelah (korban D) selesai pengajian subuh itu para santri seperti biasa setelah pengajian mengadakan salim kepada direktur pondok pesantren inisial S, salim cium tangan," ujarnya.

"Korban D kemungkinan lupa dia langsung mau lari keluar dan ditegur oleh terlapor, (korban) dipanggil kembali, saat korban mau melaksanakan salim dilakukanlah kekerasan itu ditampar oleh terlapor pada bagian wajahnya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sahrir mengungkapkan, kekerasan yang menimpa kedua santri tersebut disebabkan karena kejadian serupa. Dia menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan pengumpulan alat bukti sebelum memanggil terlapor.

"Kronologi sama, cuma masih dilidik juga sama anggota. Kalau untuk terlapor sendiri belum dilakukan pemeriksaan kami masih melakukan pengumpulan-pengumpulan alat bukti, keterangan saksi yang lain dan melihat hasil visum kepala korban," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial pimpinan pondok pesantren inisial Prof S di Kota Palopo, menampar seorang santri di masjid gegara tak disalami. Kasus penamparan tersebut terjadi di masjid di dalam Pesantren Putra Datok Sulaiman.

Berdasarkan video yang beredar, terlihat seorang pria menggunakan jas berwarna hitam dan memakai sarung sembari duduk di sebuah kursi. Kemudian terlihat sejumlah santri menyalami guru besar tersebut dengan cara duduk di depannya secara bergantian.

Beberapa saat kemudian, salah seorang santri mendatangi guru besar tersebut dengan cara duduk di depannya. Secara spontan guru besar yang duduk di kursi itu menampar santri tersebut berulang kali hingga kopiahnya terlepas.

Kemudian terlihat seorang lelaki datang dan langsung mengusir santri yang telah ditampar tersebut. Santri itu kemudian pergi sembari memegang bagian kepalanya.




(ata/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads