Putriana Hamda Dakka alias Putri Dakka melaporkan bos travel bernama Resty atas dugaan pencemaran nama baik di kasus penipuan umrah subsidi ke Polda Sulawesi Selatan (Sulsel). Putri Dakka mengaku difitnah terkait dugaan penipuan umrah subsidi melalui akun Instagram pribadi milik Resty.
"Pencemaran nama baik sama Undang-Undang ITE karena dia taro di platfrom IG-nya saya ini menipu jemaah. Baru dia tulis 395 jemaah, dari mana 395 jemaah? Sementara jemaah ini kurang lebih 167 ji," kata Putri Dakka kepada detikSulsel, Kamis (26/12/2024).
Laporan tersebut dibuat Putri Dakka di Polda Sulsel pada Kamis (19/12) sekitar pukul 17.10 Wita dengan Nomor: LP/B/1124/XII/2024/SPKT/POLDA SULAWESI SELATAN. Putri Dakka mengatakan akibat fitnah tersebut banyak dari jemaah yang terhasut dan meminta pengembalian uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gara-gara perbuatannya itu bikinlah mereka grup (WhatsApp) sama ini jemaah-jemaah Palopo, 18 orang. Ini jemaah Palopo sebelum minta refund itu berteriak-teriak di grup karena sudah terhasut mereka. Karena mereka membuat satu grup yang namanya mungkin orang terhasut mi sembarang mi na bilang," ucapnya.
Putri Dakka juga merespons terkait 19 jemaah yang melaporkan dirinya ke polisi. Dia menjelaskan telah melaporkan balik fitnah tersebut ke Polda Sulsel.
"Itu memang dokter yang kurang ajar, sudah 3 laporannya di Polda, kerjanya pansos seperti itu bilangi orang pasobis, penipu. Seandainya mungkin baru saya (dilaporkan) mungkin saya punya masalah dengan dia. Tapi ini 3 mi laporannya orang na kasi begitu," katanya.
Terpisah, pemilik travel Resty menanggapi soal izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPUI) yang tidak dimiliki travelnya. Dia berdalih izin tersebut sudah diurus.
"Kan dia fitnah ka tidak ada izin PPUI ku toh, ada polisi jemaahnya saya semua urus itu, surat izin toh," ujarnya.
Adapun terkait dirinya yang dilaporkan dengan tuduhan pencemaran nama baik, Resty belum menanggapinya. Resty menjelaskan awalnya dirinyalah yang dihubungi oleh Putri Dakka dengan niat mengalihkan jemaah umrahnya kepada dirinya pada 1 Desember 2024.
"Na bilang mau alihkan jemaah ke saya, karena travel sebelumnya itu tidak ada seat jadi saya telepon timku ada tidak seat untuk berangkat? Timku bilang ada, seat itu kan selalu ji ada, ada Air Asia," tutur Resti.
"Dia (Putri Dakka) bilang coba bede lihatkan tanggal 15 Desember ada tidak 45 seat. Timku cek seat pesawat ke Jeddah itu ada 45-100. Jadi ku booking-lah. Kan kalau orang sudah booking begitu ada durasinya pembayaran, pelunasan, dia tidak lunasi," imbuhnya.
Resty menyebut ada 120 berkas jemaah yang dikumpulkan oleh Putri Dakka kepadanya. Sedangkan Putri Dakka hanya mentrasfer uang dengan total Rp 240 juta sementara waktu pelunasan kian mendesak menjelang pemberangkatan.
(asm/hmw)