PDAM Tirta Mangkaluku Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengungkap penyebab distribusi air terganggu usai disoroti warga lewat layanan pengaduan via pesan elektronik. Pihaknya berdalih suplai air ke rumah warga terhambat imbas banjir yang turut memicu keruhnya sumber air baku.
"Kondisi PDAM kemarin ada masalah, ada perbaikan pipa di Jalan Ahmad Razak kemarin. Di samping cuaca-cuaca tidak mendukung, (lalu) tadi malam itu banjir, itu semua kasih terkendala," kata Direktur Utama PDAM Palopo M Tawakkal kepada detikSulsel, Minggu (28/4/2024).
Tawakkal mengakui gangguan air ini sudah beberapa hari terakhir terjadi. Kondisi ini semakin diperparah bencana banjir yang terjadi hingga berdampak ke sumber air baku PDAM Palopo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah beberapa hari ini, setengah mati kita kelola air karena tingkat air keruh yang tinggi akibat banjir di Kelurahan Latuppa dan Kelurahan Bambalu. Padahal, dua daerah itu sumber utama air," tuturnya.
Tawakkal mengatakan sumber air baku PDAM Palopo kerap berlumpur jika banjir terjadi. Kondisi ini mengakibatkan pihaknya harus kerja keras untuk mengolah air sebelum dialirkan ke rumah warga.
"Distribusi air (sekarang) normal mi lagi. Mulai mi bagus. Itu ji kalau banjir lagi, itu lagi bikin pusing. Bukan mi lagi keruh, berlumpur mi lagi (airnya)," tambah Tawakkal.
"Seandainya keruh ji, bisa ji diolah (airnya), nda ada ji masalah. Nah ini bukan mi lagi keruh, lumpur mi lagi iya masuk. Kalau kita ukur itu di botol, 3/4 itu lumpur, 1/3 itu air," terangnya.
Tawakkal berharap kondisi ini bisa dipahami warga. Namun dia menegaskan pihaknya telah berupaya maksimal melakukan pembenahan, utamanya memperbaiki pipa yang mengalami kerusakan.
"Kami juga tidak mau pelanggan kami merasa dirugikan. Insyaallah tahun ini pengembangan kapasitas. Kalau dana tahun ini belum ada, kita cari dana alternatif lain untuk penambahan kapasitas," ucap Tawakkal.
Pihaknya juga tengah berupaya mencari sumber air untuk dikelola lewat sumur bor. PDAM Palopo sudah mengajukan izin ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk penggunaan air tanah.
"Alternatif itu, kita usulkan pengambilan air bawah tanah itu, luar biasa itu lamanya diurus di Kementerian ESDM," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, PDAM Palopo menyindir warga yang mengadukan suplai air yang terganggu lewat layanan pengaduan call center via WhatsApp (WA). Admin PDAM justru meminta warga membiarkan tagihan listrik airnya menunggak.
Dalam video beredar yang disertakan dengan bukti tangkapan layar pesan elektronik, warga tersebut mengaku sudah mempelajari situasi ini. Dia menuding distribusi air PDAM Palopo kerap terhenti ketika pelanggan sudah membayar tagihan air.
Pihaknya PDAM Palopo membalas pesan tersebut agar pelapor mengisi formulir aduan. Setelah pelapor mengisi formulir aduan, pihak PDAM Palopo justru membalas dengan jawaban menyindir agar warga tersebut membiarkan tagihan airnya menunggak jika ingin airnya kembali lancar.
"Klau begitu paeng kita ksh menunggu sj spy lancar air ta," tulis PDAM Palopo lewat layanan aduan pesan elektroniknya membalas aduan warga.
Menanggapi hal itu, Tawakkal pun meminta maaf atas respons petugas layanan call center PDAM Palopo. Dia menegaskan hal ini akan menjadi evaluasi.
"Itu saya di luar kota pas ada begitu, disampaikan permohonan maaf. Mungkin karena (admin) kelelahan atau bagaimana, mungkin kecapean atau bagaimana," ujar Tawakkal.
(sar/hsr)