"Ada sebanyak 500 bibit kita tanam hari ini di Bukit Siguntu," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palopo Emil Nugraha kepada detikSulsel, Senin (22/4/2024).
Emil mengatakan Bukit Siguntu dipilih sebagai lokasi penanaman pohon lantaran kondisinya sudah gundul dan rawan longsor. Pemkot Palopo ingin kembali menghijaukan Bukit Siguntu.
"Karena Bukit Siguntu sudah rawan longsor. Di sana sudah gundul makanya kami melakukan penanaman lokasi di sana, di Siguntu juga sudah rawan longsor," ungkapnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Palopo Asrul Sani mengatakan sejumlah lokasi di Palopo sudah mulai kekurangan pohon. Hal ini diakibatkan adanya aktivitas pembalakan liar.
"Beberapa lokasi saya lihat pohon-pohon kita sudah mulai berkurang. Ini tentunya tidak boleh terjadi, ini kan karena adanya pembalakan liat yang terjadi," ucapnya.
Asrul menuturkan aktivitas pembalakan liar tersebut membawa dampak buruk bagi masyarakat. Menurutnya, salah satu pemicu terjadinya bencana longsor dan banjir bandang di Palopo diakibatkan aktivitas ilegal tersebut.
"Ini kan yang terjadi kemarin, banjir bandang yang terjadi dikarenakan dugaan pembalakan liar di hulu sungai. Makanya ini tidak boleh lagi terjadi, kita harus sadar soal lingkungan sekitar," pungkasnya.
(hsr/hsr)