Utang Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) membengkak menjadi Rp 119 miliar hingga 2024 ini. Utang terbesar ada di bidang cipta karya, kemudian disusul di bidang bina marga dan bidang pengembangan sumber daya anggota (PSDA).
"Totalnya (utang) belum dibayarkan Rp 119 miliar. Itu belanja dari beberapa proyek di tahun 2023," kata Kadis PUPR Kota Palopo Harianto, Senin (5/2/2024).
Harianto mengungkapkan, utang belanja Pemkot Palopo itu berasal dari bidang cipta karya, bina marga dan bidang pengembangan sumber daya anggota (PSDA). Kata dia, utang tertinggi ada di bidang cipta karya yang belum dibayarkan diantaranya, menara kuliner, arena road race Palopo dan revitalisasi Islamic Centre dengan total Rp 76,5 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau utang belanja pada bidang bina marga jumlahnya Rp 36,5 miliar yang terdiri beberapa item pengaspalan. Kemudian utang belanja Bidang PSDA mencapai Rp 6,9 miliar," ungkapnya.
Dia mengutarakan, pihaknya telah menyetor administrasi berupa Surat Perintah Membayar (SPM) ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Palopo. Namun hingga kini pihak BPKAD Palopo belum menyelesaikan utang tersebut.
"Kemarin kita sudah setor SPM-nya, hanya saja SP2D-nya ketika itu belum diterbitkan. Nah, kami usul agar utang belanja itu dibayar secara parsial. Rata-rata utang ke pihak ketiga," ucapnya.
Terpisah, Sekda Palopo Firmanzah tidak ingin berkomentar soal utang Pemkot Palopo tersebut. Menurutnya, pihaknya sementara masih melakukan proses pelunasan utang.
"Sementara dalam proses di BPKAD," singkatnya.
(ata/ata)