Pemkot Makassar Siapkan Sarana Pendidikan-Lapangan Kerja Atasi Tawuran di Tallo

Pemkot Makassar Siapkan Sarana Pendidikan-Lapangan Kerja Atasi Tawuran di Tallo

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Kamis, 20 Nov 2025 19:15 WIB
Wali Kota Makassar Munafri Appi Arifuddin pada pertemuan kamtibmas di Aula Serbaguna SMK 5 Makassar, Jalan Sunu, Kamis (20/11/2025).
Foto: Wali Kota Makassar Munafri 'Appi' Arifuddin pada pertemuan kamtibmas di Aula Serbaguna SMK 5 Makassar, Jalan Sunu, Kamis (20/11/2025). (Foto: Nur Hidayat Said/detikSulsel)
Makassar -

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyiapkan langkah strategis untuk menangani konflik sosial yang kerap terjadi di Kecamatan Tallo. Wali Kota Makassar Munafri 'Appi' Arifuddin berencana menghadirkan sarana pendidikan hingga lapangan kerja bagi warga setempat untuk mencegah tawuran terulang.

"Kami akan masuk dengan berbagai macam pola-pola pemberdayaan. Masyarakat yang anak-anak kecil yang belum masuk ke dalam wilayah usia kerja, dia akan diberikan pendidikan-pendidikan informal, supaya mereka bisa punya modal, punya ijazah dan sebagainya," ujar Appi kepada wartawan usai pertemuan kamtibmas di Aula Serbaguna SMK 5, Jalan Sunu, Kamis (20/11/2025).

"Yang sudah bisa kerja, kasih pendidikan atau pelatihan-pelatihan yang bisa langsung untuk merespons sebagai tenaga kerja dan sebagainya," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Appi menyoroti ketiadaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah tersebut yang memicu minimnya interaksi antar-remaja. Pembangunan sekolah dinilai penting agar anak-anak di sana memiliki ruang untuk saling mengenal dan membangun ikatan sejak dini.

"Kita juga akan melihat apakah di sana akan membangun sekolah. Di sana kan tidak ada sekolah SMP. Nah, itu harus dibangun karena kalau tidak ada itu, tidak ada interaksi. Tidak bisa bonding (ikatan) mereka satu dengan yang lainnya karena tidak pernah ketemu di satu titik yang bersama. Nah, ini yang kita akan coba bangun," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurut Appi, minimnya ruang interaksi dan kegiatan positif ditengarai menjadi penyebab warga mudah terprovokasi hingga memicu bentrokan. Pemkot Makassar akan melakukan pendekatan kolaboratif untuk menyelesaikan akar permasalahan di wilayah padat penduduk tersebut.

"Ini memang harus dilakukan secara kolaboratif sehingga prosedur ini kita harus masuk ke dalam wilayah itu untuk melihat apa sebenarnya yang menjadi akar persoalan. Karena ini adalah kurangnya ruang interaksi dan kurangnya kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat yang ada di sana sehingga ini gampang sekali untuk terprovokasi," ucapnya.

Di sisi lain, Appi menepis isu mengenai rencana relokasi warga di kawasan setempat. Dia menegaskan prioritas utama saat ini adalah menata kehidupan sosial masyarakat agar lebih harmonis dan produktif.

"No (tidak). Relokasi itu masih sangat jauhlah masalah relokasi, tetapi bagaimana menata kehidupan mereka. Ini yang paling penting," sebutnya.

Selain pendekatan sosial, pengamanan ketat tetap diberlakukan dengan melibatkan TNI dan Polri untuk menjaga kondusivitas. Posko-posko penjagaan dioptimalkan dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat dan pemerintah setempat.

"Kami dari pemerintah bersama TNI-Polri akan terus menjaga ini. Jaga untuk melakukan seperti yang telah kita lakukan beberapa waktu yang lalu. Diperketat lagi posko-posko penjagaan yang melibatkan seluruh unsur yang ada di dalam," tuturnya.

Sementara itu, Dandim 1408/Makassar Letkol Kav Ino Dwi Setyo Darmawan merespons permintaan warga terkait pembangunan barak militer di lokasi. Dia menyebut hal itu belum direncanakan karena satuan teritorial yang ada dinilai sudah memadai untuk menjaga keamanan.

"Masih belum dipikirkan sama sekali. Kita sudah punya satuan teritorial," ungkapnya.

Ino memastikan kondisi keamanan di Tallo saat ini sudah berangsur kondusif pasca-kejadian tawuran. Patroli gabungan terus digencarkan untuk memastikan tidak ada gejolak baru di tengah masyarakat.

"Kita melaksanakan patroli gabungan dari TNI-Polri dan seluruh masyarakat," bebernya.

Diketahui, tawuran awalnya terjadi di Tallo pada Minggu (16/11) malam. Saat perang kelompok itu, warga bernama Nur Syam alias Sutte dilaporkan terkena tembakan dari senapan angin. Korban sempat dirawat di rumah sakit namun dinyatakan meninggal pada Selasa (18/11).

"Iya (korban kena tembakan senapan angin di kepala), untuk sementara begitu perkiraannya, tapi masih dalam lidik belum kita ambil kesimpulan, apakah betul meninggal karena itu," kata Kapolsek Tallo AKP Syamsuardi, Selasa (18/11).

Belakangan, tawuran kembali pecah di Pekuburan Beroanging, Kecamatan Tallo, Selasa (18/11) siang. Perang kelompok yang diwarnai saling serang menggunakan batu, busur panah hingga petasan itu berujung pada terbakarnya 7 rumah warga.

Polisi akhirnya menangkap 2 orang pelaku yang terlibat dalam tawuran yang mengakibatkan 1 orang tewas dan rumah terbakar. Dua pelaku masing-masing terlibat dalam kasus penembakan yang menewaskan 1 orang dan kasus pembakaran rumah saat tawuran pecah.

Polisi juga tengah mengejar 10 orang kini telah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO). Para pelaku yang disinyalir telah melarikan diri ke berbagai tempat.

"10 DPO ini adalah pelaku tawuran, baik itu menggunakan busur maupun yang melakukan pembakaran (rumah). Jadi, data-datanya sudah ada, tinggal kita mencari," ujar Plh Kapolrestabes Makassar Kombes Muhammad Ridwan kepada wartawan, Kamis (20/11).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Prabowo Optimistis Ekonomi RI Tumbuh 8 %, Ini Alasannya..."
[Gambas:Video 20detik]
(ata/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads