Tersangka Penculikan Bilqis Gunakan Modus Adopsi Lewat Grup Facebook

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Senin, 10 Nov 2025 20:15 WIB
Foto: Penampakan tersangka penculikan Bilqis dihadirkan polisi di Mapolrestabes Makassar. (Nur Hidayat Said/detikSulsel)
Makassar -

Polisi mengungkap modus di balik kasus penculikan balita perempuan bernama Bilqis (4) yang hilang di Taman Pakui Sayang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tersangka disebut menggunakan kedok adopsi anak melalui grup Facebook untuk melancarkan aksinya.

"Ya, jadi cara berhubungannya di sosmed. Sebenarnya ada beberapa grup di Facebook yang khusus membahas tentang seperti ini. Tapi, bahasanya adopsi," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Senin (10/11/2025).

Menurut Devi, para pelaku kerap berinteraksi dalam grup-grup tersebut untuk menawarkan atau mencari anak yang bisa diadopsi. Mereka berkomunikasi di media sosial sebelum akhirnya bertemu dan melakukan transaksi.


"Ada grupnya, ada grupnya di sana dan di sana juga kadang-kadang ada orang yang mencari, mencari anak apakah mungkin buat orang lain atau buat diri sendiri," katanya.

Devi mengungkapkan tersangka wanita NH (29) yang diamankan di Sukoharjo sudah tiga kali melakukan transaksi dengan tersangka wanita MA (42). Sementara MA diduga telah menjalankan praktik serupa sebanyak sembilan kali.

"Yang jelas yang bisa kita telusuri saat ini untuk tersangka yang kita amankan di Sukoharjo ini dia sudah transaksi, istilahnya sudah berhubungan dengan MA yang dijalankan tiga kali. Sementara yang MA ini sudah sembilan kali, tapi tidak menutup kemungkinan mungkin jumlah sebenarnya ada lebih dari itu. Tapi, kita masih melakukan pendalaman," ungkapnya.

Devi menegaskan polisi masih melakukan pendalaman terkait jaringan para pelaku. Termasuk menelusuri kemungkinan adanya kelompok lain yang terlibat.

"Yang jelas kita untuk pengembangan ke arah sana kita masih dalam pendalaman, baik terhadap tersangka sendiri, saksi-saksi lain, maupun terhadap yang lainnya, seperti handphone, jaringan media sosial, dan sebagainya," tuturnya.

Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku menargetkan anak-anak berusia di bawah lima tahun untuk diadopsi. Polisi pun mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap aktivitas anak-anaknya.

"Ya, usianya. Jadi, kalau kita lakukan interogasi atau wawancara dengan yang bersangkutan ya masih kecil. Diutamakan yang masih di bawah 5 tahun, jadi utamakan. Ya, yang balita. Makanya mungkin hati-hati untuk semua warga masyarakat agar lebih aware lagi terhadap anaknya, bagaimana dia bermain, di sekolah, dan sebagainya," paparnya.

Devi menyebut kasus ini bermotif adopsi ilegal, bukan perdagangan organ seperti yang sempat beredar. Namun, penyidik masih membuka kemungkinan adanya transaksi lain dalam jaringan tersebut.

"Dugaan lainnya masih kita dalami untuk kalau misalkan ada transaksi lainnya ya, tapi untuk yang sekarang. Itu yang sekarang kita ungkap, itu adalah adopsi betul," terangnya.



Simak Video "Video: Momen Bilqis Bocah Korban Penculikan Disambut Warga saat Tiba di Makassar"


(ata/ata)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork