Massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Anti Monopoli (Geram) melakukan demonstrasi di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Aksi itu mendapat pengawalan dari kepolisian dan Satpol PP.
Pantauan detikSulsel di lokasi, Rabu (24/9/2025), pukul 14.45 Wita, massa yang berdemonstrasi membawa sejumlah atribut aksi sebagai respons Hari Tani Nasional 2025. Atribut yang dibawa berupa sejumlah bendera aliansi hingga spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka di Hari Tani Nasional.
Aksi itu lantas membuat kondisi arus lalu lintas (lalin) di Jalan Urip Sumoharjo tersendat karena massa menggunakan sebagian badan jalan untuk membentangkan spanduk tuntutan. Tampak polisi sibuk mengatur lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara bergantian, massa aksi juga menyampaikan orasi terkait masalah-masalah agraria yang terjadi di Sulsel. Mereka beranggapan bahwa Pemprov Sulsel tidak lagi berpihak pada petani dan masyarakat kecil.
Dalam aksi itu, massa membawa enam mobil pick up yang salah satunya digunakan sebagai panggung orasi. Tidak hanya mahasiswa, sejumlah petani juga tampak hadir dalam aksi itu.
Massa juga mengangkat dan mengepalkan tangan kirinya sebagai simbol perlawanan. Mereka mengucapkan hak atas setiap perjuangan.
"Kami menuntut agar gubernur menemui kami untuk berdiskusi. Tapi ternyata informasinya gubernur dan wakilnya tidak ada di tempat," kata Korlap Aksi, Sibal.
Padahal, kata dia, massa aksi hanya ingin berdialog dan menyampaikan tuntutan terkait kesejahteraan petani dan maraknya konflik agraria di Sulsel. Menurut dia, Pemprov Sulsel mestinya menaruh perhatian untuk persoalan tersebut.
(asm/hsr)