Tawuran antarwarga di Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), tak kunjung selesai dan sudah semakin parah. Massa bahkan membakar rumah hingga kendaraan warga yang tidak terlibat bentrokan.
Perang antarwarga ini sudah mulai terjadi pada awal September lalu. Namun, tawuran kian menjadi-jadi dalam beberapa hari terakhir karena pecah setiap hari, mulai Sabtu (20/9) hingga terakhir pada Selasa (24/9).
Lokasi bentrokan pun berbeda dan berpindah-pindah setiap saat. Bentrokan melibatkan warga Kandea, Layang, Lembo, Tinumbu 148, hingga Sapiria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, tawuran antarwarga pecah di Jalan Kandea 3 pada Selasa (24/9) menjelang Magrib. Insiden itu menjadi yang terparah sejauh ini karena bentrokan turut menyebabkan 6 rumah warga hangus terbakar.
"Ada 6 rumah. Di belakang (dekat kanal) 2 rumah, di depan (jalan utama) ada 4 rumah. Tidak ada korban jiwa," kata Komandan Peleton Damkarmat Makassar Wahyullah kepada wartawan di lokasi.
Salah seorang warga yang rumahnya terbakar, Risal mengaku masih berada di bengkel tempat kerjanya saat kejaian terjadi. Dia mengaku seluruh isi rumahnya ludes terbakar.
"Tidak ada saya dapat (selamatkan) biar rapornya anakku, saya korban pak, saya masih ada di tempat kerja, di bengkel, ditelepon sama istri (rumah terbakar)," kata Risal.
Rumah Terbakar Usai Dilempar Molotov
Sementara itu, saksi mata bernama Sapri (43) mengungkapkan kebakaran terjadi akibat serangan dari massa. Dia sempat mendengar ledakan molotov dan petasan saat kejadian.
"Tadi kejadiannya sekitar sore jam 16.00 tadi. Saya di sini, saya dengar petasan dengar petasan dengan bom molotov dari arah Sapiria, dari belakang rumah dia lempari," kata Sapri.
Dia menyebut tawuran sudah terjadi sejak pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Meski sempat berhenti, tawuran kembali pecah pada sore hari hingga menyebabkan sejumlah rumah warga terbakar.
"Kalau tawuran mulai dari pagi, jam 7 berhenti sejenak. Tapi lanjut pagi siang, sekitar pukul 16.00 terbakar ini rumah," katanya.
"Banyak orang yang lihat dilempari dari belakang bom molotov sama petasan. Pake drone sambil menyerang, ada drone warna putih," ungkap Sapri.
Kendaraan Ikut Dibakar
Dalam bentrokan yang terjadi di Layang, Minggu (21/9), satu unit mobil dilaporkan dibakar. Kemudian insiden pembakaran juga dialami driver ojek online (online) dalam bentrokan yang terjadi pada Selasa (23/9) dini hari.
Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana mengaku sedang mendalami pelaku pembakaran tersebut. Dia menegaskan insiden ini menjadi perhatian khusus aparat kepolisian.
"Iya ini masih kami dalami yah, siapa yang melakukan tentu ini menjadi perhatian kami," kata kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (23/9).
Arya menegaskan pihaknya akan mengejar dan mengungkap identitas para pelaku yang membakar sepeda motor milik seorang driver ojek online. Dia menyatakan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus tersebut hingga para pelaku berhasil ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Kami akan mencari pelaku dari pembakar motor itu, yah mudah-mudahan ada titik terang," ungkapnya.
2 Orang Kena Busur di Leher-Mata
Dua orang juga dilaporkan kena busur panah saat bentrok antarwarga di Tallo pada Senin (22/9). Satu orang kena busur di leher dan satunya di mata.
"Infonya dua korban (orang kena busur)," ujar warga berinisial HM kepada detikSulsel di lokasi, Senin (22/9).
HM mengatakan satu korban perempuan kena busur di leher belakang. Sementara satu korban pria kena busur di mata.
"Kulihat tadi itu perempuan kena di lehernya (tertancap anak panah busur), kalau yang laki-laki katanya kena matanya," terang HM.
Dalam video beredar, tampak seorang wanita yang memakai kaos putih terkena busur di leher. Wanita itu tampak meringis kesakitan sambil memegang lehernya.
Dalam foto lain diterima detikSulsel, satu korban pria tampak berada di ruang perawatan. Terlihat busur panah tertancap di matanya dan selang infus terpasang di tangannya.
Simak Video "Video: Tawuran Berujung Pembakaran di Makassar, 6 Rumah Hangus"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)











































