Sebanyak 30 personel polisi diterjunkan melakukan pengawasan di Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) buntut bentrokan warga yang belakangan kian sering terjadi. Polisi melakukan patroli rutin di empat titik rawan terjadi tawuran antarwarga.
"Sekarang kami lakukan penebalan, yang selama ini cuma Polsek Tallo yang menjaga sekarang ada kami dibackup oleh Polrestabes dari (unit) Jatanras, Samapta Polrestabes (Makassar) jadi yang jaga sekitar 30 orang," ujar Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi kepada wartawan, Senin (22/9/2025).
Syamsuardi mengatakan pengawasan di wilayahnya itu diperketat dengan tambahan pasukan dari Polrestabes Makassar. 30 personel gabungan Jatanras dan Samapta itu disiagakan untuk berjaga 1x24 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama 1x24 jam (penjagaan dilakukan)," ucapnya.
Dia menyebutkan ada empat titik yang dijaga ketat personelnya. Keempatnya yakni Lorong 148 atau Kandea, Layang, Lembo, dan Sapiria.
"Ada 4 titik. Titik pertama 148, kedua Layang, ketiga Lembo, dan yang keempat di Sapiria," bebernya.
Keempat titik rawan itu kini ditingkatkan pengawasan dan penjagaannya. Namun, pos yang disiapkan bersifat mobile dan tidak menetap di satu lokasi.
"Namun tidak menetap disitu selalu mobile-mobile," pungkasnya.
Diketahui, Kecamatan Tallo memang kerap menjadi lokasi perang kelompok antarkampung. Warga yang terlibat juga berganti-ganti, mulai dari Kandea vs Layang, Layang vs Lembo, Kandea vs Lembo, hingga Layang Vs Sapiria.
Terakhir, bentrokan dua kelompok warga pecah di Kelurahan Layang, Kecamatan Tallo, Minggu (21/9) sekitar pukul 07.00 Wita. Warga Layang dan Lorong 148 saling serang menggunakan batu, petasan, dan busur hingga membakar satu unit mobil.
"Mobil rusak (yang dibakar) itu," ujar Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi kepada detikSulsel, Minggu (21/9).
(hsr/hsr)