.webp)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menaksir kerugian sementara akibat gedung DPRD Makassar dibakar massa mencapai Rp 253,4 miliar. Perhitungan itu berdasarkan hasil asesmen atau kaji cepat di lokasi kejadian.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Makassar Fadli Tahar mengatakan total kerugian dihitung dari kendaraan, bangunan, hingga perlengkapan kantor. Dia menyebut kerugian bisa lebih besar karena belum memasukkan dokumen dan arsip penting yang ikut terbakar.
"Total kerugian sementara berdasarkan hasil pengamatan di lapangan sebesar Rp 253,4 miliar," ujar Fadli dalam keterangannya, Sabtu (30/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli menjelaskan sebanyak 67 unit mobil hangus terbakar dengan estimasi Rp 200 juta per unit atau total Rp 13,4 miliar. Sementara itu, 15 unit motor ditaksir seharga Rp 16 juta per unit dengan kerugian Rp 240 juta.
Selain kendaraan, gedung DPRD 4 lantai dengan luas sekitar 1.600 meter persegi juga terdampak parah. Fadli menyebut peralatan kantor tidak bisa diasumsikan karena kondisinya rusak parah dan akses ke ruangan sangat terbatas.
"Peralatan kantor, arsip, dokumen penting, serta biaya tidak langsung seperti pemulihan layanan pemerintahan, relokasi, dan kehilangan arsip belum dimasukkan. Jika dihitung, total kerugian ekonomi nyata bisa jauh lebih besar," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, massa awalnya membakar sejumlah sepeda motor di badan Jalan AP Pettarani, Makassar, Jumat (29/8) malam. Massa juga merusak videotron di depan gedung DPRD Makassar.
Belakangan massa menjebol pagar gedung DPRD Makassar dan merangsek masuk ke halaman depan dan belakang. Massa selanjutnya membakar motor dan mobil yang berada di parkiran.
Hingga akhirnya api terus membesar. Seluruh kantor DPRD Makassar pun ikut terbakar.
(asm/hsr)
