Dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) yang juga mantan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Aswar Hasan, meninggal dunia. Rektor Unhas Jamaluddin Jompa mengaku kehilangan sosok pemikir.
Aswar Hasan dikabarkan wafat di RS Primaya Makassar, Rabu (13/8/2025) sekitar pukul 20.21 Wita. Saat ini, jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka, Jalan Ikhlas, Toddopuli X, Perumahan 9 Petak Makassar.
Kepergian Aswar Hasan membawa duka bagi Jamaluddin Jompa. Dia mengenang masa-masa bersama dengan almarhum yang dikenalnya sebagai sosok yang konsisten berbagi ilmu, gagasan, dan kepedulian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kabar duka itu datang begitu berat. Rasanya belum siap kehilangan sosok yang begitu konsisten berbagi ilmu, gagasan, dan kepedulian," kata Jamaluddin dalam keterangannya, Kamis (14/8/2025).
JJ menilai Aswar Hasan sebagai sosok pemikir yang konsisten. Tidak menulis demi musim, apalagi demi tepuk tangan sesaat. Sejak awal menapaki jalan akademisi, kata JJ, ia memilih peran yang tidak semua orang berani memanggul yakni menjadi intelektual publik.
"Ia menulis tentang politik, sosial, komunikasi, tetapi lebih dari itu, ia menulis tentang wajah kita sebagai bangsa. Ia mengajak kita bercermin pada cita-cita kemerdekaan yang mulai buram, pada arah yang kerap goyah, pada umat yang kian terpinggirkan," ucap JJ.
"Saya tersentuh setiap kali mengingatnya. Dalam keadaan sakit sekalipun, ia masih menggerakkan jemarinya untuk menulis demi mencerahkan umat. Baginya, menyalakan cahaya pengetahuan adalah kewajiban yang tak boleh padam, bahkan di tengah rasa sakit yang membatasi gerak," imbuhnya.
Melalui tulisan, mendiang Aswar Hasan disebut berdiri di tengah pusaran zaman, menegur dengan santun namun tegas, menuntun tanpa mengangkat suara, dan menjaga agar tidak lupa pada akar nilai yang membentuk orang-orang. Ia mengingatkan bahwa ilmu bukanlah menara gading, melainkan cahaya yang harus jatuh ke tanah, menerangi jalan orang banyak.
"Hari ini, Unhas kehilangan seorang panutan. Saya kehilangan sahabat dan teladan, sosok yang menghiasi hidupnya dengan ilmu, mengabdikan penanya bagi pencerahan umat, dan menautkan akal dengan nurani," kata dia.
"Sebagai pimpinan universitas, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Kehilangan ini berat bagi seluruh almamater, namun saya yakin Unhas akan terus menjaga api intelektualisme serta kedalaman pengetahuannya. Kami akan merawat warisan pemikirannya agar tetap berdenyut, melintasi zaman," imbuhnya.
Lebih lanjut, JJ menyebut kepergiannya Aswar Hasan meninggalkan sunyi, namun bukan kehampaan. Setiap kalimat yang ia tinggalkan adalah jejak yang tak akan pudar.
"Semoga kita yang masih di sini mampu melanjutkan warisan terpentingnya: keberanian untuk berpikir dan ketulusan untuk berbagi. Selamat jalan, kanda Aswar. Kami mendoakan semoga Allah menempatkanmu di sisi-Nya, di tempat terbaik, lapang, dan damai. Aamiin," pungkas JJ.
Simak Video "Video: Pegawai Unhas Dipecat Seusai Lakukan Kecurangan di SNBT 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/sar)