Viral Geng Motor Makassar Ancam Pemilik Warung Pakai Parang, Begini Faktanya

Viral Geng Motor Makassar Ancam Pemilik Warung Pakai Parang, Begini Faktanya

Muh Zulkarnaim - detikSulsel
Rabu, 23 Jul 2025 20:30 WIB
Viral anggota geng motor ancam pemilik warung di Makassar.
Foto: Viral anggota geng motor ancam pemilik warung di Makassar. (dok. Istimewa)
Makassar -

Viral di media sosial geng motor menyerang warung hingga mengancam pemiliknya menggunakan parang di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi menegaskan pelaku pengancaman sudah ditangkap lebih dulu sebelum video tersebut viral di media sosial.

Pengancaman oleh geng motor melancarkan aksi terornya di sebuah warung di Jalan Nuri, Kecamatan Mariso, Makassar, Sabtu (19/7) dini hari. Polisi mengungkap pelaku pengancaman merupakan salah satu dari 23 anggota geng motor yang sebelumnya merencanakan tawuran.

"Jadi yang viral di medsos itu salah satu warung yang diserang oleh geng motor itu sebenarnya tersangkanya sudah diamankan," ujar Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Rabu (23/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahiduddin mengatakan, pelaku dalam video yang viral termasuk dari 23 orang yang telah diamankan Polrestabes Makassar dan kasusnya sudah dirilis. Jika masih ada pelaku lain, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan dan pencarian.

"Iya itu betul bagian dari 23 pelaku yang sudah diamankan Polrestabes Makassar. Kalaupun memang ada pelaku yang belum diamankan tetap dilakukan penyelidikan dan pencarian untuk diamankan juga," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, Polrestabes Makassar menangkap 23 anggota geng motor yang menyerang lima warga menggunakan busur panah dan parang. Mereka sebelumnya melakukan penyerangan di Kecamatan Tamalate, Kecamatan Mariso dan Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, pada Minggu (20/7).

Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana menuturkan geng motor ini telah janjian dengan geng motor lain untuk tawuran di satu lokasi. Namun sebelum pertemuan itu terjadi, mereka berpapasan dengan warga di pinggir jalan dan langsung melakukan penyerangan secara brutal.

"Jadi ini mereka kan janjian ketemu sama geng motor mau tawuran. Ternyata sebelum ketemu tadi saya sampaikan diawal mereka sebelum ketemu (mereka) ketemu (sama) masyarakat, masyarakat ada di pinggir jalan baru mereka serang," jelas Arya saat konferensi pers, Senin (21/7).

Arya mengungkapkan para pelaku berasal dari empat kelompok geng motor, yakni Utara, Selatan, Warbes, dan Wasar. Dari aksi brutal tersebut, polisi menerima lima laporan dari lima korban.

"Empat geng motor, utara, selatan, warbes, dan wasar. Jadi ini untuk 23 orang ini ada 5 laporan polisi yang kita proses dalam upaya kali ini," ungkapnya.

Kesaksian Pemilik Warung

Pemilik warung menceritakan kesaksiannya saat diserang geng motor.Foto: Pemilik warung (kanan) menceritakan kesaksiannya saat diserang geng motor. (Zulkarnaim/detikSulsel)

Pemilik warung bernama Masdar (20) menceritakan awal mula pengancaman oleh geng motor yang terjadi di depan tokonya. Awalnya ada sejumlah pemuda yang sedang berbelanja, lalu tiba-tiba dikejar oleh rombongan geng motor.

"Datang mi itu geng motor banyak lari masuk semua dikejar ki. Di sini ji tapi tidak masuk ji itu geng motor sampai di sini ji (depan warung) itu ji semua anak-anak lari masuk," kata Masdar saat ditemui wartawan di tokonya, Rabu (23/7/2025).

Masdar mengaku ada beberapa pemuda yang dikejar pelaku hingga masuk ke dalam warungnya untuk berlindung. Bahkan, salah satu pelaku disebut membawa parang saat kejadian.

"Iye ada kejar (pelaku) yang bawa parang. 7 orang masuk semua di dalam (warung yang dikejar sama geng motor," ujarnya.

Dia mengatakan para pemuda yang dikejar sempat bersembunyi di dalam warung. Namun geng motor yang membawa parang tidak sempat masuk karena langsung pergi setelah sempat dihalangi.

"Iye masuk sembunyi. Tidak ada ji (di dapat warga yang sembunyi). Sebentar ji di sini pergi mi yang bawa parang (geng motor)," bebernya.

Masdar menyebut ayahnya ikut panik saat melihat pelaku membawa parang. Sang ayah bahkan sempat mundur ke belakang warung untuk menghindar.

"Iye panik bapakku. Mundur juga ke belakang (warung karena) ada parang," katanya.

Dia memperkirakan ada sekitar enam motor yang digunakan para pelaku saat penyerangan. Para pelaku disebut saling berboncengan saat melintas di depan warung.

"6 motor kayaknya (pelaku). Saling berboncengan," jelasnya.




(sar/ata)

Hide Ads