Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa menegaskan pentingnya pendekatan lintas ilmu dalam menghadapi tantangan pelestarian alam tropis. Dia menilai biodiversitas tropis adalah warisan berharga yang dimiliki dunia.
Hal itu diungkapkan oleh Jamaluddin Jompa dalam konferensi internasional Biennial Conference of Tropical Biodiversity (BCTB) ke-4 yang digelar Fakultas Kehutanan Unhas. Konferensi ini berlangsung secara hybrid di Gedung LPPM Unhas, Tamalanrea, Makassar, Rabu (23/7/2025).
"Kita membutuhkan kemampuan untuk menjembatani pengetahuan ekologi dengan teknologi dan ilmu-ilmu sosial. Pendekatan multidisipliner bukan sekadar tren, melainkan sebuah keharusan," ujar Jamaluddin Jompa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamaluddin Jompa juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas bidang dalam menjawab tantangan lingkungan yang kompleks. Dia pun percaya kolaborasi tersebut terwujud dalam konferensi ini sehingga mendorong penguatan kemitraan riset global.
"Melalui forum ini, kita dapat memperkuat kemitraan riset global, mendorong penelitian yang berdampak nyata bagi masyarakat lokal, serta memajukan kebijakan publik yang berpihak pada pelestarian biodiversitas," jelasnya.
Diketahui, konferensi ini menghadirkan enam pembicara plenary dari dalam dan luar negeri. Mereka membahas isu-isu seperti bencana ekologis di Sulsel, pengelolaan limbah biomassa hutan, dampak perubahan iklim terhadap serangga hama, reformasi ekowisata, kekayaan senyawa bioaktif hutan mangrove, hingga monitoring hutan berkelanjutan.
Konferensi ini menjadi bagian dari komitmen Unhas dalam menjadikan keanekaragaman hayati tropis bukan sekadar wacana ilmiah, tapi juga landasan kebijakan dan pembangunan berkelanjutan.
(hmw/sar)