Harga beras di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengalami kenaikan. Harga beras dengan kemasan sekarung ukuran 25 Kg dijual dibanderol dengan harga tertinggi Rp 375 ribu.
Pantauan detikSulsel di Pasar Pannampu Makassar, Rabu (23/7/2025) pukul 10.10 Wita, suasana pasar terpantau ramai. Warga memadati area pasar untuk membeli kebutuhan pokok.
Sejumlah pembeli tampak menawar sejumlah harga pangan termasuk beras kepada pedagang. Harga beras di Pannampu dijual dengan harga bervariasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beras merek Mawar dengan berat 25 kg mengalami kenaikan harga dari Rp 350 ribu kini seharga Rp 375 ribu. Sementara beras kemasan dengan merek Sayur dibanderol seharga Rp 350 ribu untuk ukuran 25 Kg.
"Mahal ki memang sekarang beras ka," kata salah satu pedagang Pasar Pannampu, Musawir saat ditemui wartawan di lokasi.
![]() |
Sementara beras ukuran beras merek Mawar 10 kg dibanderol dengan harga tertinggi kini sudah menembus Rp 155 ribu. Padahal sebelumnya masih sempat dipatok Rp 130 ribu.
"Rp 155 ribu untuk ukuran 10 kilogram, biasanya Rp 130 ribu," tambah Musawir.
Harga eceran untuk tiap liter beras juga mengalami kenaikan di kisaran Rp11.000 hingga Rp12.500 per liter. Namun adapula pedagang lain yang mematok harga lebih tinggi dari Rp 11.500 hingga Rp 13.500 per liter.
Pedagang Pasar Pannampu lainnya, Ruhaya mengaku harga beras sudah mengalami kenaikan sejak dua hingga tiga bulan terakhir. Dia mengaku tak mengetahui pasti penyebab kenaikan harga salah satu pangan ini.
"Beras naik, mau mi diapa. Nda ditahu juga kenapa tiba-tiba naik," kata Ruhaya saat ditemui saat tengah sibuk berdagang.
Sebelum kenaikan harga, Ruhaya menyebut rata-rata harga masih di angka Rp 10 ribu dan tertinggi Rp 11 ribu tiap liternya. Harga tersebut setara dengan kualitas beras dengan harga terkini yakni Rp 12.500 hingga Rp 13.500 ribu.
"Normalnya itu harga Rp10 ribu, Rp 11 ribu itu sudah bagus mi," kata Ruhaya.
Ruhaya sendiri mematok harga Rp 12 ribu per liter untuk beras yang diterima dari Bone, sedangkan beras dari Soppeng Rp 12.500 liter. Dia mengaku membeli harga Rp 1,5 juta untuk 100 kilogramnya langsung dari pabrik.
Menurut Ruhaya, beras yang masih dijual murah biasanya kualitasnya tidak baik. Dia menyinggung ada pedagang yang menjual beras di Rp 11.500 tiap liter karena diduga berasnya tidak bersih.
"Biasa anu (beras) nda bersih," ujarnya singkat sembari mengisi karung pembeli lainnya.
Hingga pukul 11.25 Wita, terlihat pembeli masih hilir mudik di Pasar Pannampu. Terpantau sejumlah warga tampak tetap membeli meski mengeluhkan harga yang semakin mahal.
"Ka'jjala nah beras ka (mahalnya beras)," terdengar seorang pria paruh baya bertopi kepada salah satu pedagang beras lainnya.
(sar/ata)