Perum Bulog menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada 40.727 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Total bantuan yang disalurkan untuk periode Juni dan Juli ini mencapai 850 ton.
Penyaluran bantuan beras ini secara berlangsung di Kantor Lurah Daya, Kecamatan Biringkanayya, Selasa (22/7/2025). Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Kepala Cabang Bulog Makassar Karmila memberikan bantuan beras secara simbolis kepada warga.
"Penyaluran bantuan pangan sebanyak 40.727 penerima bantuan di Kota Makassar. Kurang lebih 850 ton kita akan salurkan di Kota Makassar," ujar Karmila kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karmila menyebut, penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap selama dua bulan ke depan. Dia memastikan bahwa kualitas beras yang masuk ke Bulog merupakan beras medium yang sesuai dengan standar program public service obligation (PSO).
"Kualitas yang masuk di Bulog adalah medium, standard public service obligation," kata Karmila.
Karmila berharap penyaluran bantuan beras ini bisa menjaga pasokan dan harga pangan. Namun dia mengklaim harga beras di sejumlah pasar tradisional Makassar masih relatif normal.
"Kami memantau bersama-sama dengan kita khusus di Pasar Pabaeng-baeng, kita melihat harga sudah semakin beranjak turun dengan adanya penyaluran bantuan pangan," imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri 'Appi' Arifuddin memastikan kualitas beras yang dibagikan sangat layak konsumsi. Beras yang dibagikan sudah diseleksi secara ketat sebelum disalurkan ke masyarakat.
"Jadi apa yang diberikan oleh pemerintah benar-benar sudah diseleksi dengan baik, dengan kualitas yang sangat baik dan sangat diterima oleh masyarakat untuk bisa merasakan juga beras dengan kualitasnya," jelas Appi.
Dia melanjutkan, proses penetapan data penerima bantuan beras mengacu pada sistem yang sudah disusun secara nasional. Meski begitu, dia memastikan juga ada validasi data penerima manfaat agar bantuan tidak menimbulkan polemik di tengah publik.
"Dobel cek terhadap data yang diberikan oleh data center di Departemen Sosial itu yang harus tervalidasi sehingga ini tidak lagi menjadi perbincangan, tidak lagi menjadi hal yang harus dicurigai dan sebagainya," katanya.
"Ini yang data ini benar-benar data dari kementerian, data nasional, data tunggal yang benar-benar diambil melalui proses verifikasi yang sangat baik," sambung Appi.
Appi menilai program bantuan beras dari pemerintah pusat ini tidak hanya bermanfaat secara langsung dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Bantuan tersebut dinilai memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi rumah tangga penerima.
"Tentu ini sangat berguna. Artinya lagi-lagi ini ada substitusi dari pengeluaran setiap bulan untuk membeli beras. Uang ini bisa dipakai untuk yang lain," pungkasnya.
(sar/ata)