PDAM Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengungkap alasan normalisasi air membutuhkan waktu lama setiap selesai melakukan pengerjaan atau perbaikan jaringan pipa atau pompa. Namun PDAM tetap mengupayakan tekanan air kembali stabil dan merata ke seluruh pelanggan.
Plt Kepala Bagian Distribusi dan Kehilangan Air PDAM Makassar, Rommy Arief Darianto menjelaskan, proses normalisasi tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Udara yang terjebak di dalam jaringan pipa pasca-perbaikan sering kali menjadi hambatan teknis yang harus ditangani dengan cermat.
"Petugas kami melakukan buka-tutup aliran melalui air valve dan hydrant di sejumlah titik distribusi. Tujuannya untuk mengeluarkan udara dari dalam pipa agar aliran air bisa kembali normal tanpa menimbulkan tekanan berlebih," jelas Rommy dalam keterangannya dikutip, Jumat (18/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rommy menjelaskan, proses ini harus dilakukan secara perlahan dan bertahap guna menjaga kestabilan tekanan dalam pipa. Jika tekanan dilepas terlalu cepat atau berlebihan, dikhawatirkan pipa bisa mengalami kerusakan kembali.
Upaya ini bertujuan untuk memastikan aliran (flow) dan tekanan (pressure) kembali normal secara aman dan bertahap. Proses penambahan debit air menjadi dari prosedur pemulihan agar tekanan kembali stabil di seluruh jaringan.
"Proses juga dilakukan melalui hydrant dan blok regulator (BR) pada pipa distribusi di sepanjang jalur layanan, secara perlahan dan bertahap. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar tekanan di dalam pipa tetap stabil dan mencegah pipa pecah akibat tekanan berlebih, sehingga aliran (flow) dan tekanan (pressure) dapat kembali normal," paparnya.
Sembari melakukan normalisasi, PDAM Makassar juga menyiagakan 14 unit armada mobil tangki air. Armada ini disiapkan untuk mendistribusikan air bersih ke wilayah-wilayah terdampak, memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi selama proses normalisasi berlangsung.
Diketahui, PDAM Makassar sebelumnya telah menyelesaikan pengerjaan kebocoran pipa di Jalan Beringin, Kabupaten Gowa yang membuat suplai di 9 lokasi terdampak. PDAM mengatakan debit air di lokasi terdampak akan dinormalkan secara bertahap.
Adapun terdampak meliputi Minasa Upa Blok AB, Graha Lestari, Tamangapa Raya, Perumahan Makkio Baji, Ujung Bori, Perumahan Angin Mamiri, Perumahan Delman, Perumahan Gosen, Perumahan Balmond, Lorong Vespa, Perumahan Hijau Lestari, Perumahan Bosowa Permai, Aroepala, hingga Helmin Residence.
(sar/sar)