4 Pria di Makassar Hipnotis-Tukar Kartu ATM Lansia, Uang Rp 180 Juta Raib

4 Pria di Makassar Hipnotis-Tukar Kartu ATM Lansia, Uang Rp 180 Juta Raib

Reindhard Soplantila - detikSulsel
Selasa, 03 Jun 2025 12:40 WIB
Sindikat penipuan modus hipnotis di Makassar saat ditangkap polisi.
Sindikat penipuan modus hipnotis di Makassar saat ditangkap polisi. Foto: (dok. istimewa)
Makassar -

Empat pria pelaku penipuan dan penggelapan dengan modus hipnotis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditangkap polisi. Mereka melancarkan aksinya terhadap seorang lansia dengan cara menukar kartu ATM korban lalu menguras uang hingga Rp 180 juta.

"Pelaku yang kami amankan adalah pelaku penipuan penggelapan dengan cara hipnotis," ujar Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar Iptu Nasrullah kepada wartawan, Senin (2/6/2025) malam.

Keempat pelaku masing-masing bernama Haldi (24), Supardi (52), Muhammad Renra (36), dan Asdar (41). Polisi awalnya menangkap Renra di Kabupaten Pinrang, hingga dilakukan pengembangan penyidikan untuk menangkap tiga orang pelaku lainnya di Kota Parepare, Jumat (30/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasrullah mengungkapkan, para pelaku menyasar korban yang sudah lanjut usia. Aksi dimulai dengan menyapa korban di sebuah hotel dan berpura-pura bertanya soal toko elektronik pada Minggu (13/5).

"Jadi awalnya menyapa di sebuah hotel, kemudian berpura-pura bertanya toko elektronik dan mengalihkan perhatiannya. Jadi dia sindikat, berkelompok," ungkap Nasrullah.

ADVERTISEMENT

Pelaku Haldi berpura-pura sebagai warga Brunei Darussalam yang hendak menawarkan barang elektronik ke korban dengan harga murah. Selanjutnya pelaku meminta untuk diantar ke toko elektronik.

"Ada yang satu mengaku sebagai orang Brunei, kemudian menawarkan barang elektronik, kemudian minta diantar ke sana," lanjutnya.

Saat dalam perjalanan, pelaku terus mengalihkan perhatian korban. Pelaku lalu membawa korban ke ATM dan memperhatikan saat korban memasukkan PIN ATM.

"Di dalam perjalanan, dengan segala macam kata-kata dari sindikat ini sampai mengalihkan ATM-nya. Pelaku ini membawa ke ATM kemudian memperhatikan PIN dari ATM korban," kata Nasrullah.

"Setelah mengetahui PIN ATM-nya, kemudian kembali lagi ke hotel. Di dalam perjalanan, pelaku atau sindikat ini mengganti dengan ATM yang lain yang isinya kosong atau kartu ATM yang sudah disiapkan oleh sindikat ini," tambah dia.

Para pelaku sudah menyiapkan berbagai kartu ATM kosong dari semua bank yang nantinya akan ditukarkan dengan kartu ATM milik korban. Berdasarkan pengakuan pelaku, mereka mendapatkan kartu ATM tersebut dibeli dari toko online.

"Jadi singkatnya, ini sudah mempersiapkan berbagai macam kartu ATM. Ada BNI, BCA, BRI, semua bank ada. Dia peroleh dari dia beli online," jelas Nasrullah.

Akibat kejadian tersebut, pelaku lalu menggunakan kartu ATM korban dan menggasak uang sebesar Rp 180 juta.

"Kerugian yang dilaporkan itu kurang lebih Rp 180 juta," tutur Nasrullah.




(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads