Fatwa Minta Dimediasi Kampus
Dia mengaku telah mencoba meminta mediasi kepada pihak kampus. Namun, alih-alih dimediasi, ia justru diarahkan untuk menemui direktur Pascasarjana UNM.
"Kemarin ketemuka juga Kaprodinya bagaimana saya minta solusinya untuk dimediasi dan difasilitasi untuk ketemu (penguji) tapi ternyata nda, (malah) disuruh ketemu Pak Direktur, sebenarnya saya nda ada masalah dengan Pak Direktur. Saya hanya bermasalah dengan ini Pak Y si pelaku pembajakan. Saya nda ada masalah dengan Pak Direktur dan Kaprodi," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Fatwa mengaku belum pernah berkomunikasi langsung dengan dosen penguji tersebut. Dia merasa tidak seharusnya korban yang mengambil inisiatif untuk menghubungi pelaku.
"Kalau hubungi belum pernah sih, belum pernah, dan saya juga nda mau hubungi karena saya sebagai korban, masa saya mau hubungi," ujarnya.
Fatwa pun menyatakan masih membuka ruang penyelesaian secara kekeluargaan. Namun, jika tidak ada itikad baik dari pihak terduga pelaku, ia siap menempuh jalur hukum.
"Ya, kalau nda ada iktikad baiknya saya proses ke ranah hukum. Karena ini memang saya mau selesaikan secara kekeluargaan lah, boleh dikatakan begitu," pungkasnya.
Terkait kasus ini, detikSulsel mengonfirmasi Wakil Rektor I UNM, Haslinda. Namun hingga kini Haslinda belum memberikan jawaban.
detikSulsel juga menghubungi dosen Y untuk mengonfirmasi perihal pembajakan tesis tersebut. Namun Y juga belum memberikan jawaban.
Simak Video "Penampakan Brankas Narkoba yang Ditemukan di Kampus UNM"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)