Jalan Buakana, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dipasangi keramik karena dijadikan sebagai Lorong Wisata. Jalanan yang membuat pengendara kerap terjatuh itu diminta untuk diganti dengan material lain.
"Menurut keterangan tokoh-tokoh masyarakat mengatakan bahwa ini kemauan Pak RW yang lama dia mau jadikan lorong ini Lorong Wisata," ujar Ketua RW 4 setempat Muh Said kepada detikSulsel, Kamis (10/4/2025).
Said mengaku tidak mengetahui pasti sehingga keramik dipilih menjadi material untuk dipasang di jalanan yang sebelumnya memakai paving block. Dia berdalih jalanan itu sudah dipasangi keramik sebelum dirinya menjadi ketua RW setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Jalan dipasang keramik) menjelang akhir 2024 sekitar bulan 10 (Oktober). Kalau paving block-nya lama ada kurang lebih 10 tahun itu paving block. Kurang lebih 300 meter (keramik terpasang di Jalan Buakana)," ungkapnya.
Namun dia berharap pemasangan keramik di jalan tersebut ditinjau kembali. Menurut dia, Jalan Buakana termasuk dalam kategori jalan umum karena sering dilalui kendaraan sehingga tidak tepat menjadi Lorong Wisata.
"Tapi saya punya pendapat kalau Lorong Wisata itu tidak boleh kalau jalanan umum. Nah itu termasuk jalanan umum karena macet (Jalan) Pettarani, Rappocini mesti lewat Buakana," beber Said.
"Jadi jalan Buakana Raya itu tidak bisa dibuat lorong wisata karena selalu dilalui mobil-mobil besar seperti truk yang bawa pasir kalau ada yang memesan bahan di dalam sini," tuturnya.
Dia berharap Pemkot Makassar khususnya Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin untuk segera mengganti keramik tersebut dengan material yang lebih aman. Apalagi sudah banyak kejadian pemotor terjatuh di wilayah itu.
"Saya terus terang ini jalan Buakana tidak bisa dipasang keramik. Saya himbau kepada pemerintah khususnya Wali Kota tolong diganti ini, tolong kalau bisa dikasih cor saja lebih aman barangkali," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Said mengaku sudah ada 8 pemotor yang tergelincir di jalan keramik itu. Jumlah korban itu tercatat terjadi selama sebulan.
"Kalau korbannya ini selama satu bulan (April) ada delapan orang jatuh. Cuma Alhamdulillah tidak ada ji yang parah. Cuma sakitnya sedikit lukanya," ujar Said.
Dia mengungkapkan jalan berlapis keramik di wilayahnya kerap memakan korban saat hujan turun. Dia menyebut sudah puluhan pengendara terjatuh, termasuk dua orang yang jatuh saat gerimis kemarin.
"Karena kita tahu ini (jalan) keramik sudah puluhan korban khususnya hujan-hujan gerimis licin itu jalan pasti ada orang jatuh. Kemarin hari apa itu kemarin 2 orang jatuh kemarin," ucapnya.
(sar/hsr)