Polisi menangkap pria berinisial DA (38) usai memalak pemudik sebesar Rp 10 ribu di area pelabuhan Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Aksi premanisme berkedok juru parkir (jukir) liar itu terjadi saat korban hendak naik taksi online yang dipesannya.
Peristiwa yang viral di media sosial itu terjadi di Pintu 2 Pelabuhan Soekarno Hatta, Kecamatan Wajo, Makassar pada Jumat (4/4/2025). Polisi yang melakukan penyelidikan menangkap pelaku di Jalan Nusantara, Kecamatan Wajo, Senin (7/4).
Dari foto yang diperoleh detikSulsel, pelaku mengenakan baju kaos berwarna hitam. Pelaku tampak memiliki kumis dan jenggot yang cukup tebal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku yang memakai topi terlihat tertunduk lesu saat digiring aparat kepolisian. Pelaku berjalan dengan didampingi 3 personel kepolisian.
"Kami menerima aduan dari masyarakat dan langsung bergerak cepat. Pelaku sudah kami amankan di Mako Polres Pelabuhan Makassar," kata Kasubsipenmas Polres Pelabuhan Makassar Aipda Adil dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
Adil menjelaskan, pelaku menjalankan aksinya memanfaatkan mobilitas pemudik yang tinggi. Pelaku memalak korban di area yang sudah jelas diberi rambu larangan parkir.
"DA meminta uang sebesar Rp 10 ribu kepada penumpang dan pengendara yang parkir di lokasi tersebut, terutama ojek online yang menjemput pemudik," tuturnya.
Dalam aksinya yang viral di medsos, pelaku mendatangi korban yang hendak naik taksi online yang dipesannya. Korban saat itu baru saja balik dari mudik Lebaran.
Korban heran karena pelaku menjalankan aksinya di lokasi yang tidak jauh dari pos polisi. Korban pasrah karena pelaku enggan pergi meski korban sudah berada di dalam mobil.
"Pelaku tidak memberikan karcis atau bukti parkir resmi. Aksi pungli itu meresahkan karena terjadi di tengah tingginya mobilitas pemudik saat arus balik Lebaran," ungkap Adil.
Pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif. Penyidik mendalami apakah ada korban lain atau keterlibatan pihak lain dalam praktik premanisme ini.
Polisi juga mengimbau masyarakat atau korban untuk segera melapor jika mengalami kejadian serupa. Hal ini agar polisi bisa memproses pelaku secara hukum.
"Karena lokasi kejadian dekat dengan pos polisi, warga bisa langsung datang ke pos atau ke kantor Polres Pelabuhan untuk membuat laporan resmi," tuturnya.
Adil menegaskan premanisme modus pemalakan uang parkir tidak boleh dibiarkan. Pihaknya berkomitmen akan meningkatkan pengawasan.
"Penertiban parkir liar dan aksi premanisme akan terus digencarkan, terutama di area publik vital seperti pelabuhan dan terminal," imbuh Adil.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Aksi Kucing-kucingan Jukir Liar
Adil mengakui aksi jukir liar di kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar sudah sering terjadi. Dia berdalih polisi kerap melakukan penindakan dan sempat mengamankan sejumlah pelaku.
"Sudah ada tahun 2023, sempat dirilis juga (kasus penangkapan jukir liar palak warga di area pelabuhan)," kata Adil kepada detikSulsel, Sabtu (6/4).
Adil beralasan pihaknya kesulitan menangkap pelaku jukir liar. Pelaku kerap kucing-kucingan atau bersembunyi ketika hendak ditertibkan.
"Itu sudah berapa kali di tertibkan, cuma biasa kalau lagi ramai sekali pelabuhan sembunyi-sembunyi main, tapi kalau ada petugas menghindar sembunyi," ujarnya.
Adil menduga jukir liar di area pelabuhan dilakukan sejumlah orang. Setiap ada komplotan pelaku diamankan, kelompok lain muncul melakukan aksi serupa.
"Tapi orangnya berbeda-beda, kalau ada sudah diamankan, beda orangnya lagi yang main," pungkas Adil.
Simak Video "Video: Parkir Liar di Stadion Jalak Harupat, Tarif Mobil Rp 100 Ribu"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)