Tiga pemuda pelempar bom molotov ke Pos Polisi Lalu Lintas (Polantas) di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah ditangkap. Polisi mengungkap pelaku sengaja membuat onar agar kondisi Makassar rusuh.
"Jadi pelaku ini memang berniat untuk membuat rusuh Kota Makassar," ujar Kapolretabes Makassar Kombes Arya Perdana kepada wartawan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Minggu (30/3/2025).
Arya menjelaskan bahwa salah satu di antara ketiga pelaku bernama Muh Rezky Pratama alias Opah menjadi otak dari pelemparan ini. Rezky disebut ingin membuat situasi di Makassar ikut rusuh seperti di daerah lain akibat isu-isu nasional yang bermunculan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu pelakunya ini punya pikiran bahwa di kota lain sudah rusuh, beberapa kota lain sudah rusuh dengan adanya isu-isu yang bersifat nasional. Lalu mereka melakukan berdiskusi bertiga, 'di kota lain sudah rusuh kok di Makassar belum', sambil minum-minuman keras," terang Arya.
Arya mengatakan aksi ketiga pelaku dilakukan atas inisiatif sendiri. Menurutnya, perbuatan pelaku akan ditindak secara tegas sebab mengganggu ketertiban umum.
"Inisiatif mereka sendiri. Setiap orang yang berupaya untuk melakukan penghasutan sampai kota menjadi rusuh ini akan dikenakan hukuman yang sangat berat," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, ketiga pelaku yang melempar bom molotov ke Pos Polisi Alauddin ditangkap di lokasi berbeda pada Jumat (28/3). Ketiga pelaku tersebut masing-masing bernama Muh Rezky Pratama alias Opah (19), Muh Suandi alias Dans (19), dan Fransiskus Sandy Diets alias Nyong (18).
"Hari ini kita rilis salah satu tindak pidana yang terjadi di Kota Makassar yang cukup mengkhawatirkan yaitu pelemparan bom molotov dilakukan oleh tiga orang tersangka yang ada di Pos Polisi Pettarani terletak di pertigaan Alauddin," ujar Kombes Arya.
(asm/ata)