.webp)
Viral di media sosial sejumlah driver di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengintimidasi pengendara mobil yang mau menjemput keluarganya. Driver tersebut mengancam akan membongkar barang bawaan penumpang jika tetap melanjutkan perjalanan.
"Kejadian tersebut sebelum pengoperasian alur baru kedatangan," kata Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I, Taufan Yudhistira saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Rabu (26/3/2025).
Taufan tidak mengetahui pasti kapan insiden tersebut terjadi dan seperti apa kronologinya. Dia mengaku belum menerima laporan dari pihak terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak dapat menyampaikan, karena tidak ada pelaporan kepada kami," beber Taufan.
Taufan menjelaskan ada 12 transportasi darat yang bekerja sama di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Selain itu, ada dua transportasi online yang juga telah bekerja sama untuk melayani penumpang di bandara.
"Ada dua belas transportasi darat konvensional yang bekerja sama dengan kami. Ada dua transportasi darat online yang bekerja sama dengan kami," bebernya.
Dalam kejadian ini, Taufan memastikan driver yang terlibat bukan merupakan driver transportasi resmi dari bandara. Dia mengatakan layanan transportasi resmi punya standar yang telah diatur.
"Seperti yang terlihat dalam video, kami pastikan itu bukan petugas transportasi darat resmi yang bekerja sama dengan kami," ungkap Taufan.
Sementara, dalam potongan video beredar, terlihat seorang pria diduga driver yang berdebat dengan pihak korban. Korban menyinggung soal hak konsumen yang bebas memilih akan menggunakan transportasi apa.
"Tidak ada hak konsumen di bandara," kata pria berbaju hitam dengan topi terbalik itu.
"Oh tidak begitu, Pak, berarti. Karena semua orang punya hak asasi manusia," jawab pihak korban.
Dalam potongan video lainnya, terdengar seseorang diduga driver mendesak korban menurunkan barang bawaannya. Terlihat juga beberapa orang diduga driver mengerumuni mobil korban.
"Guys, ini aku lagi di Bandara Makassar, terus aku dijemput keluarga, tapi ini semua pada gangguan enggak tahu kenapa, nih," ucap pihak korban.
(asm/sar)
