.webp)
Heboh di media sosial pengendara mobil di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) memarahi petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pengendara tersebut marah lantaran telah membayar Rp 100.000 untuk mengisi BBM namun hanya diisikan Rp 70.000.
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi telah menerima laporan terkait kejadian ini dan telah menindaklanjutinya. Peristiwa itu disebut terjadi di SPBU 7490278 Rappocini, Makassar, Jumat (14/3).
"Setelah menerima laporan, pihak pengelola SPBU segera bertindak cepat dengan mengembalikan selisih nominal pengisian BBM sebesar Rp 30.000 kepada konsumen," ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw dalam keterangannya, Sabtu (15/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bentuk tanggung jawab lebih lanjut, kata Fahrougi, pihak SPBU telah berkomunikasi langsung dengan konsumen untuk menyampaikan permintaan maaf. Selain itu, pihak SPBU juga akan memberikan e-voucher BBM sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan pelayanan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
"Selain itu, guna mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan, pihak SPBU telah melakukan briefing ulang kepada seluruh operator agar lebih teliti dalam melaksanakan tugasnya," jelas Fahrougi.
Dilihat detikSulsel dari video beredar, seorang wanita turun dari mobilnya dan merekam kejadian tersebut. Dia meminta klarifikasi dari petugas SPBU saat melihat mobilnya hanya diisikan BBM senilai Rp 70.000 atau 7 liter.
"Saya tadi sudah minta sama kita, saya isi Rp 100 (ribu), tapi kita cuma isikan ka Rp 70 (ribu). Saya minta nota, kita pergi ke sana," kata wanita dalam video.
Namun, petugas SPBU laki-laki yang melayani pengendara mengaku mendengar pengendara tersebut minta diisikan hanya Rp 70.000. Dia juga mengaku baru bersiap memberi uang kembalian Rp 30.000.
"Saya di suruh ji ambil nota, Rp 70 (ribu) pendengaranku kak, jadi kubilang kembali Rp 30 (ribu)," kata petugas SPBU tersebut.
Namun pengendara tak terima alasan petugas SPBU tersebut, pasalnya uang kembaliannya tak langsung dikembalikan. Apalagi, dia juga sempat diberi nota pembelian Rp 100.000 yang bukan miliknya.
"Andaikan kita bilang kasih kembali Rp 30 (ribu), kita langsung kembali ka dong, ini tidak kita kembalikan ka, kita langsung pergi," katanya.
"Terserah, intinya saya minta Rp 100 ribu, kenapa kalian cuma kasih ka cuma Rp 70 ribu. Ini bukan notaku, terus kenapa kita kasikan ka ini, ini jam 11.00, masa baku tunjuk-tunjuk kalian. Masa saya harus berkelahi di sini cuma gara-gara uang Rp 30 ribu," ketusnya.
(asm/hsr)
