Wahab Tahir menanggapi pencopotan dirinya sebagai Sekretaris Golkar Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Wahab menyayangkan pencopotan tersebut dilakukan tanpa penyampaian terlebih dahulu kepada dirinya.
"Saya berterima kasih karena telah dibebaskan dari amanah yang berat sebagai sekretaris partai. Hanya sangat saya sayangkan karena tidak ada penyampaian bahwa saya sudah tidak diinginkan lagi sebagai sekretaris," kata Wahab kepada detikSulsel, Selasa (11/3/2025).
Kekecewaan itu disampaikan karena dirinya sebelumnya diminta khusus oleh Ketua Golkar Makassar Munafri Arifuddin (Appi) untuk menjadi sekretaris. Appi disebut memintanya menduduki jabatan itu hingga 4 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu saya diminta menjadi sekretaris, diminta khusus oleh Pak Appi sampai 4 kali baru saya iyakan. Harusnya kalau dulu diminta baik-baik harusnya juga ada penyampaian secara baik-baik bahwa sudah tidak diinginkan," jelas Wahab.
Meski dicopot dari jabatan strategis, Wahab mengaku tetap akan menjadi kader Golkar. Dia bangga menjadi bagian Golkar sejak 25 tahun lalu.
"Tapi sampai hari ini saya tetap menjadi kader Golkar dan saya bangga menjadi bagian dari Partai Golkar sejak tahun 2000," katanya.
Dia juga menanggapi soal dirinya dicopot karena tidak aktif di partai sejak gagal Pileg 2025. Wahab mengaku masih menandatangani sejumlah surat selaku sekretaris partai bulan lalu.
"Kalau soal definisi aktif itu bagaimana yah? Bulan lalu saya masih menandatangani beberapa surat partai sebagai sekretaris. Barangkali yang mereka maksud saya harus tiap hari ke sekretariat di Jalan Lasinrang baru mereka bilang aktif," ucap Wahab.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPD II Golkar Makassar Arief Wicaksono mengatakan Wahab dilengserkan karena dinilai sudah tidak aktif di partai setelah Pileg 2024. Wahab dinilai gagal menambah kursi Golkar di dapilnya.
"Sebenarnya dari waktu Pileg kita bisa lihat, informasi dari teman-teman Bappilu menunjukkan dapilnya Pak Wahab masih bisa menyumbang satu kursi. Tapi justru kita cuma dapat 2 kursi di situ," ujar Arief kepada detikSulsel, Selasa (11/3).
"Setelah ditelusuri memang Pak Wahab sudah itu (tidak aktif), suaranya Pak Wahab memang yang kurang di situ. Itu juga mungkin yah yang membuat menurun motivasinya (di partai)," kata Arief.
(asm/sar)