Sentilan Pedas Appi ke Kepsek-Kabid di Makassar yang Rela Bayar demi Jabatan

Sentilan Pedas Appi ke Kepsek-Kabid di Makassar yang Rela Bayar demi Jabatan

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 05 Mar 2025 09:30 WIB
Munafri Appi Arifuddin.
Munafri 'Appi' Arifuddin. Foto: (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Munafri Arifuddin alias Appi blak-blakan mengungkap perilaku sejumlah kepala sekolah (kepsek) hingga kepala bidang (kabid) di Pemkot Makassar. Ada yang menawarkan uang agar tetap mempertahankan jabatannya.

Hal itu diungkapkan Appi saat rapat koordinasi (rakor) bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kantor Balai Kota Makassar, Selasa (4/3/2025). Menurut Appi, orang-orang seperti itu tidak akan bisa diharapkan untuk bekerja.

"Kepala sekolah SD, SMP, konyol ini, bahkan ada yang sampai Kabid. Bukan orang tawarkan tapi dia menawarkan dirinya, (bilang) 'berapa saya bayar kalau masih tinggal tetap di sini, Pak'. Coba bayangkan, di mana mental, apa yang kita mau harapkan dari orang seperti ini. Tidak ada," ujar Appi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Appi lantas meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar memperbaiki penempatan para kepala sekolah SD dan SMP di Makassar. Semua guru yang berkompeten bisa berkesempatan menjadi kepala sekolah.

"Jadi nanti di Dinas Pendidikan untuk penempatan kepala sekolah semuanya berikan kesempatan. Asesmen yang baik seluruh kepala sekolah dan seluruh guru-guru yang punya potensi untuk bisa jadi kepala sekolah," katanya.

ADVERTISEMENT

Dia lantas menyinggung kebakaran kantor Disdik Makassar yang masih menjadi misteri. Jangan sampai, kata Appi, terbakarnya kantor tersebut karena sistem yang bobrok.

"Orang yang mau jadi kepala sekolah, ini adalah dasarnya untuk membangun generasi. Kalau di sini bobrok, anjlok, berantakan, maka, kantornya terbakar lagi. Tidak tahu siapa yang melakukan. Mana itu CCTV? Masa kalau ada kebakaran langsung CCTV off. Tidak boleh bos," katanya.

Appi Ingin Putus Budaya Transaksional

Appi mengaku sorotan ini sengaja disampaikan agar tidak ada lagi transaksional dalam jabatan di lingkup Pemkot Makassar. Pasalnya, banyak tugas pemerintahan yang menanti dan hasilnya akan dievaluasi.

"Lagi-lagi saya mau sampaikan tidak ada lagi transaksional yang terjadi dalam Pemkot. Banyak pekerjaan, kita akan grade pekerjaan, makanya saya bilang di Pemkot ini kita akan bangun grade beberapa pekerjaan," katanya.

Salah satu prioritasnya yakni program urban farming (bercocok tanam di tengah kota) dan iuran sampah gratis. Dia memastikan pejabat yang tidak maksimal dalam menjalankan tugas nantinya akan diperbantukan di 2 program ini.

"Ini orang yang tidak bisa bekerja kita bawa ke wilayah ini supaya bisa menghasilkan sendiri," pungkasnya.




(asm/ata)

Hide Ads