Kronologi Pedagang Luka Usai Saling Dorong dengan Polisi di Pelabuhan Makassar

Kronologi Pedagang Luka Usai Saling Dorong dengan Polisi di Pelabuhan Makassar

Muh Zulkarnaim - detikSulsel
Rabu, 05 Feb 2025 20:10 WIB
Kapolsek Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar AKP Sukmawati mengklarifikasi soal cekcok polisi dengan pedagang asongan.
Foto: Kapolsek Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar AKP Sukmawati mengklarifikasi soal cekcok polisi dengan pedagang asongan. (Zulkarnaim/detikSulsel)
Makassar -

Seorang wanita yang bekerja sebagai pedagang asongan terluka saat terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian di Pelabuhan Soekarno Hatta (Soetta) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Cekcok terjadi saat aparat melarang pedagang asongan naik dan berjualan di atas kapal.

Peristiwa itu terjadi di Pelabuhan Soetta Makassar, Kecamatan Wajo, Rabu (5/2). Aparat yang tengah berjaga di lokasi mulanya mencegat para pedagang asongan untuk naik ke kapal.

"Beberapa pedagang asongan mencoba untuk naik ke kapal milik PT Pelayanan Nasional Indonesia atau Pelni. Di mana perusahaan ini mempunyai aturan bahwa melarang pedagang asongan naik ke dalam kapal," kata Kapolsek Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar AKP Sukmawati kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selang beberapa waktu, aparat terlibat adu mulut dengan pedagang asongan. Cekcok itu berujung aksi saling dorong antara anggota polisi dengan pedagang.

"Dengan insiden tersebut terjadi aksi saling dorong mendorong antara pedagang asongan dengan petugas. Di mana petugas yang ada di tangga itu ada petugas dari TNI AL, sekuriti Pelni dengan anggota Polri," paparnya.

ADVERTISEMENT

Saat aksi saling dorong itu, seorang wanita yang ikut terlibat aksi dorong terluka. Sukmawati menegaskan wanita itu luka bukan karena dipukul.

"Salah satu pedagang mengalami luka di bibir, akibat aksi dorong mendorong tadi. Meskipun demikian tidak ditemukan adanya tindakan pemukulan oleh petugas," tambah Sukmawati.

Sukmawati menegaskan aparat yang terlibat cekcok dengan pedagang asongan sudah dimediasi. Pihaknya turut meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Kami juga meminta maaf kepada masyarakat khususnya kepada pedagang yang terlibat saling dorong dengan petugas dan hari ini juga langsung dilakukan mediasi antara kedua belah pihak," paparnya.

Sementara itu, Port Facility Security Officer (PFSO) Pelindo Regional 4 Makassar Badaruddin Manaf menegaskan pihaknya sudah punya aturan keamanan di pelabuhan. Dia menegaskan pedagang sudah punya tempat tersendiri sehingga tidak diperkenankan naik ke atas kapal.

"Kita tidak pernah berpikir untuk saudara-saudara kita masuk menjual ke kapal lalu kemudian mengusir dengan kekerasan bukan itu yang kita lakukan, tetapi kita senantiasa memberikan edukasi secara humanis bahwa di kapal ini dilarang untuk menjual," ucap Badaruddin.

"Karena di kapal punya manajemen juga di atas yah, bagi fasilitas juga seperti itu. Jadi ada area-area terbatas yang memang harus disterilkan dari orang-orang yang tidak berkepentingan ketika berkegiatan di area tersebut," pungkasnya.




(sar/sar)

Hide Ads