Terdakwa kasus calo dengan modus pendaftaran taruna akademi kepolisian (Akpol) di Makassar mengaku dijanjikan uang sebesar Rp 500 juta oleh oknum polisi yang membantunya. Hal ini disampaikan terdakwa bernama Andi Fatmasari Rahman saat sidang pemeriksaan terdakwa.
"Dia janjikan saya Ali Munawar kalau sudah pelantikan, saya dikasih 500 juta," ujar Andi Fatmasari Rahman dalam sidang yang digelar di ruangan Purwoto Suhadi Gandasubrata, Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin (3/2/2025).
Awalnya, Fatmasari mengaku mempercayai Ali karena Andi Ainul menyakinkannya bahwa Ali dikenal dengan ahli mayat hidup. Kedua oknum polisi itu dianggap dapat membantu orang-orang yang telah jatuh atau tidak lolos di tahap daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Andi Ainul) yakinkan saya kalau dia (Ali Munawar) itu ahli mayat hidup. Artinya, sudah jatuh (tidak lolos) bisa diangkat (diloloskan) kembali," jelas Fatmasari.
Selain itu, dia mengaku mempercayai Ali Munawar yang merupakan oknum polisi yang bertugas di Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri. Ali sebelumnya juga memberitahu Fatmasari bahwa sudah pernah meluluskan orang ke Akpol, yang saat itu sementara pendidikan.
"Saya percaya (sama Ali Munawar) karena dia video call dengan akpol yang sementara lagi pendidikan, 'ini yang baru saya urus'(kata Ali)," jelas Fatmasari.
Sehingga Fatmasari pun percaya dan menyampaikan kepada keluarga korban, Rosdiana bahwa Ali lah yang akan membantu pengurusannya. Fatmasari pun mengaku telah menerima uang sebesar Rp 3 miliar selama Gonzalo dinyatakan tidak lolos pada tingkat provinsi.
Namun, Fatmasari mengaku mentransfer keseluruhan Rp 3 miliar tersebut kepada Ali. Uang tersebut diberikan secara tunai kepada Ali ketika bertemu di Jakarta.
"Kenapa Ali diberikan Rp 3 miliar?" tanya Hakim kepada terdakwa.
"Karena dia minta Rp 3 miliar lebih," jawab terdakwa Fatmasari.
"Dikasih secara tunai atau transfer?" tanya hakim lagi.
"Tunai, karena dia alasannya susah bolak-balik, jadi minta tunai," jelas terdakwa.
Lebih lanjut, kata Fatmasari, Ali juga menjanjikan akan mengembalikan uang tersebut jika Gonzalo dinyatakan tidak lulus. Namun, kenyataannya hingga kini uang tersebut belum kembali seutuhnya.
"Ada omongannya Ali kalau ada uang yang mau dipulangkan (kalau Gonzalo tidak lulus)," katanya
"Dan faktanya?," tanya hakim
"Belum (dikembalikan), sisanya," jawab terdakwa.
Hingga kini, sisa uang yang Fatmasari pegang sekitar Rp 470 juta. Sebagian uang tersebut merupakan uang yang dikembalikan oleh Ali dan Ainul setelah Gonzalo dinyatakan tidak lulus.
"Dari keterangan saksi, Ali Munawar ada transfer ke rekening saudara (terdakwa)?," tanya hakim.
"Iya, ada 100 berapa saya lupa," jawab Fatmasari.
"Kalau Ainul ada transfer juga?," tanya hakim
"Ada, saya lupa (jumlahnya)," jawab terdakwa.
"Jadi, total uang ada Rp 500 juta lebih sama saudara (terdakwa)?" tanya hakim.
" Rp 400 lebih sama saya, Rp 470 juta," ungkap Fatmasari.
Selanjutnya, majelis hakim menunda persidangan hingga Rabu (5/2). Sidang akan dilanjutkan dengan agenda pemeriksaan saksi ahli yang meringankan.
"Jadi sidang dilanjut Rabu tanggal 5 (Februari)," ujar hakim menutup persidangan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Dugaan Keterlibatan 4 Oknum Polisi
Pada sidang sebelumnya, terkuak bahwa 4 oknum polisi ikut terlibat dalam kasus tersebut. Hal itu berdasarkan kesaksian yang diberikan oleh tiga anggota polisi dalam persidangan pada Rabu (22/1) pekan lalu.
Ketiga saksi tersebut bernama Munawir dan Andi Ainul yang bertugas di Polres Bulukumba, serta Ali Munawar bertugas di Mabes Polri, masing-masing saksi memiliki peran dalam kasus tersebut. Saksi pertama, Munawir menjelaskan jika awalnya dia dihubungi oleh polisi bernama Subhan yang bertugas di Mako Brimob.
"Itu hari Subhan (anggota Brimob) yang hubungi saya, dia bilang kalau ada yang mau masuk Akpol, hubungi saya," ujar Munawir dalam persidangan, Rabu (22/1).
Lebih lanjut, Munawir mengatakan jika Subhan mencari peserta yang dinyatakan tidak lolos pada seleksi tingkat provinsi untuk dibantu karena memiliki kuota khusus. Informasi tersebut pun ia sampaikan kepada rekannya, Andi Ainul.
"Saya sampaikan ke Ainul sempat ada yang mau. Setelah itu, berselang waktu Pak Ainul hubungi saya, dia bilang ada yang mau (atas nama) Andi Fatmasari," katanya.
Munawir kemudian menghubungi Subhan dan memberitahu bahwa ada yang ingin dibantu untuk masuk Akpol. Subhan kemudian merespons dengan meminta uang muka sebesar Rp 1 miliar.
"Subhan bilang DP-nya 1 miliar, saya sampaikan ke pak Andi Ainul. Kemudian, Pak Subhan kirim nomor rekening sama saya, nomor rekening istrinya. Saya teruskan ke Pak Andi Ainul," terangnya.
"Selanjutnya Pak Andi Ainul yang teruskan ke Fatmasari," tambahnya.
Setelah uang muka telah dibayarkan, Subhan pun menjadwalkan pertemuan di Jakarta. Nantinya, Gonzalo dan Fatmasari akan bertemu dengan Ali Munawar yang ikut membantunya.
"Pihaknya Andi Citra, Gonzalo dan Fatmasari berangkat ke Jakarta untuk langsung ketemu dengan Ali Munawar," jelas Munawir.
Simak Video "Video: Detik-detik Perampokan di Makassar, Kardus Berisi Uang Rp 400 Juta Raib"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/hsr)