Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Nursaidah Sirajuddin memastikan telah mengevaluasi pelayanan di Puskesmas Toddopuli usai menolak pasien darurat yang tertusuk paku berkarat inisial AIH (30). Nursaidah menegaskan petugas puskesmas dilarang menolak pasien darurat.
"Terkait penolakan sebenarnya itu sudah saya sampaikan ke para kapus (kepala puskesmas) bahwa tidak boleh ada penolakan," ujar Nursaidah kepada detikSulsel, Jumat (10/1/2025).
Nursaidah juga mengungkapkan bahwa pihak Puskesmas Toddopuli sudah mengakui kesalahannya menolak pasien darurat. Meskipun pasien tidak terdaftar di puskesmas tersebut, kata Nursaidah, warga tetap harus dilayani.
"Pihak puskesmas sudah mengaku salah, walau pun bukan faskesnya, melayani saja dengan hati kalau ada seperti itu karena itu masuk urgensi. Tapi kalau bukan ji kasus urgensi tidak ada masalah," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas kejadian penolakan pasien itu, Nursaidah mengaku langsung melakukan teguran kepada Kepala Puskesmas Toddopuli Nurwahidah Rauf. Apalagi, pasien telah menunggu namun akhirnya tidak dilayani.
"Tapi ternyata begitu sudah menunggu, dipanggil namanya ternyata dia (faskesnya) di klinik. Jadi diarahkanlah kembali ke klinik. Jadi saya bilang kalau seperti itu diedukasi dan kasihlah sedikit tindakan. Tindakan itu misalnya kalau tertusuk paku, bersihkan saja dulu," jelasnya.
"Sudah saya tegur, saya langsung teriak di grup (WA) ada apa, kenapa bisa seperti ini. Nah, si Kapus ada kegiatannya di luar, ada kegiatannya sampai sore. Katanya siap salah," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, AIH ditolak saat hendak memeriksakan kakinya yang tertusuk paku berkarat di Puskesmas Toddopuli. Petugas beralasan pelayanan sudah tutup meski jam operasional sebenarnya masih buka.
"Saya ditolak Puskesmas Toddopuli pas mau periksa kakiku yang tertusuk paku berkarat," kata AIH kepada detikSulsel, Kamis (9/1).
(asm/sar)