Gerombolan sapi masuk ke jalan raya hingga merusak sejumlah kendaraan warga di Antang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemilik sapi akan dipanggil untuk membahas ganti rugi atas kerusakan yang dialami pengendara.
Camat Manggala Andi Eldi Indra Malka mengatakan ada puluhan orang pemilik sapi tersebut. Mereka akan dipanggil untuk membahas ganti rugi bersama dirinya, kapolsek, dan lurah setempat.
"Karena ada juga beberapa sampaikan di media sosial kenal mobilnya, motornya. Kita belum tahu (seperti apa solusinya), tapi pada prinsipnya kita akan sampaikan, Pak Lurah juga sudah komunikasi sama pemilik," kata Eldi kepada detikSulsel, Sabtu (28/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut permintaan ganti rugi juga sudah disampaikan sejumlah orang yang kendaraannya rusak. Pihaknya akan mencarikan solusi untuk skema penggantian kerugian tersebut.
"Pasti ada-lah (warga menuntut ganti rugi), otomatis, tapi yang namanya musibah kita tidak tahu. Tapi mungkin nanti hari Senin kita akan sampaikan kepada pemilik bagaimana dengan ini (kerusakan kendaraan warga)," katanya.
Diketahui, insiden gerombolan sapi masuk jalan raya hingga merusak sejumlah kendaraan itu tepatnya terjadi di Jalan Tamangapa Raya, Kamis (25/12) sekitar pukul 17.00 Wita. Eldi mengatakan, sapi-sapi tersebut biasanya pulang ke kandang melewati persawahan di belakang permukiman warga.
"Lagi berat-beratnya hujan jadi tidak bisa dilewati sapi karena banjir. Jalannya lewat di belakang perumahan, ada memang sawah di sana luas, di sana lewat semua," kata Eldi.
Namun saat gerombolan sapi itu melintas, secara bersamaan melintas mobil pemadam kebakaran (Damkar) hingga membuat sapi-sapi itu panik. Ditambah lagi, sejumlah warga yang berada di lokasi saat itu ikut berteriak histeris.
"Hari itu, di sore hari kebetulan mungkin pas dia lewat rombongan ada mobil damkar yang mau lewat plus orang-orang yang berteriak karena panik itu membuat panik itu sapi," ujarnya.
Eldi menuturkan sapi-sapi itu sebenarnya juga biasa melintas di jalan raya, termasuk saat kondisi cuaca sedang tidak menentu. Namun baru kali ini, sapi-sapi tersebut panik hingga akhirnya merusak sejumlah kendaraan yang melintas.
"Jadi artinya, biasanya kalau hujan begini lewat di situ tidak ada pernah ji ada masalah. Barusan sekali ini kaget atau apa," ujarnya.
"Itu sapi lewat sawah-sawah ke TPA biasanya. Kalau (ada sapi) yang biasa lewat di jalan 1 atau 2 biasa yang telat pulang karena hafal semua jalanan," imbuhnya.
Pihaknya bersama lurah setempat sudah mengingatkan para pemilik sapi agar mengantisipasi kejadian serupa tak terulang. Pemilik sapi juga diminta untuk tetap melewati jalur yang sudah disiapkan jika masih bisa dilewati.
"Makanya ke depan, kami juga sudah sampaikan ke pemilik sapi kiranya untuk mengatur sebenarnya. Kita sudah porsikan semua itu, porsinya lewat belakang," ujarnya.
(asm/asm)