Makassar Tanggap Darurat Banjir, 2.075 Warga Mengungsi di 4 Kecamatan

Makassar Tanggap Darurat Banjir, 2.075 Warga Mengungsi di 4 Kecamatan

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Senin, 23 Des 2024 13:07 WIB
Evakuasi warga terdampak banjir di Makassar.
Foto: Evakuasi warga terdampak banjir di Makassar. (dok. Istimewa)
Makassar -

Sebanyak 2.075 warga dari empat kecamatan mengungsi di tengah status tanggap darurat banjir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ribuan korban banjir tersebut mengungsi di empat kecamatan.

"Data masyarakat terdampak itu per hari ini, tadi pagi itu 2.075 jiwa di empat kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin kepada detikSulsel, Senin (23/12/2024).

Empat kecamatan tersebut, yakni Manggala, Biringkanaya, Panakkukang, dan Tamalanrea. Namun Hendra belum merinci korban mengungsi di tiap kecamatan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Hendra memastikan korban terdampak banjir dalam penanganan. Personel BPBD Makassar juga masih menyusuri lokasi terdampak untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir.

"(Kendala) Hampir tidak ada ya. Maksudnya ini karena dalam melakukan evakuasi warga kan banyak pihak yang membantu, baik internal pemkot maupun eksternal TNI dan Polri, termasuk dari dinsos, damkar, dinkes," paparnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya juga tengah mengkaji alokasi biaya tidak terduga (BTT) untuk penanggulangan banjir. Namun nominal anggarannya masih dikaji bersama instansi terkait.

"Ini barusan kami bicara meeting dengan pak kepala BPKA (Badan Pengelola Keuangan dan Aset) dan Pak wali. Mungkin kita akan ajukan beberapa item, tapi bukan BPBD sendiri, termasuk dinsos juga," tambah Hendra.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Makassar menetapkan status tanggap darurat banjir terhitung sejak 18-27 Desember 2024. Kebijakan ini ditetapkan imbas cuaca ekstrem yang melanda Makassar.

"Kami mulai mengeluarkan surat tanggap darurat itu mulai tanggal 18 sampai 27 (Desember) Itu berdasarkan kondisi cuaca," kata Hendra.

Konsekuensi dari penerapan status tersebut maka seluruh elemen bergerak untuk melakukan penanganan bencana. TNI dan Polri turut dilibatkan.

"Hari ini itu TNI dan Polri sudah aktif, Brimob sudah ada angkatan laut sudah ada, dari kodim, Polres sudah ada. Artinya kita sudah membuka akses dalam penanggulangan bencana kepada seluruh elemen," jelasnya.




(sar/hsr)

Hide Ads