Pemuda Perti Dorong Polisi Usut Isu Cagub Diduga Dibekingi Bandar Narkoba

Pemuda Perti Dorong Polisi Usut Isu Cagub Diduga Dibekingi Bandar Narkoba

Ihwan Gunawan - detikSulsel
Senin, 18 Nov 2024 18:00 WIB
Mapolda Sulsel (Hermawan/detikcom).
Foto: Mapolda Sulsel (Hermawan Mappiwali/detikcom).
Makassar -

Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta Polda Sulsel untuk mendalami isu adanya calon gubernur Sulsel dibekingi oleh bandar narkoba. Perti Sulsel mengingatkan isu tersebut telah beredar luas di kalangan masyarakat.

"Gembong narkoba di Sulawesi Selatan harus diberantas, segera diusut dengan tuntas," kata Sekjen Perti Sulsel Basri Gassing dalam keterangannya, Senin (18/11/2024).

Basri menyinggung isu ini merebak setelah mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menyebut ada gembong narkoba yang terlibat dalam pemilihan gubernur Sulsel. Hal itu diungkapkan Said Didu saat podcast bareng eks Ketua KPK Abraham Samad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Merespons obrolan Abraham Samad dan Said Didu dalam podcast beberapa hari lalu yang kemudian menjadi viral karena banyak yang nonton, apalagi yang diobrolin adalah soal narkoba, dan yang menjadi perhatian khusus pak Said Didu dan pak Abraham Samad adalah tingginya peredaran narkoba di Sulawesi Selatan," kata Basri.

"Khusus Ajatappareng, Parepare, Sidrap, Pinrang, Enrekang, begitu banyak yang terpapar oleh narkoba salah satunya adalah jenis sabu-sabu," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Dia juga menerangkan dampak narkoba yang sangat buruk bagi generasi muda. Narkoba bisa merusak kualitas hidup hingga berpotensi merenggut nyawa.

"Narkoba merusak generasi penerus bangsa karena zat adiktifnya menggerogoti dan menghancurkan syaraf otak. Dampak rilnya adalah hilangnya generasi bangsa, perubahan perilaku ketidakstabilan emosional, ketidakmampuan menjaga hubungan sosial yang sehat, dengan keluarga dan masyarakat karena kualitas hidup terganggu, relasi keluarga kacau, kesehatan menurun memicu kematian mendadak, buruknya kesehatan dan mental berpotensi bunuh diri atau mati mendadak ini adalah patologi sosial," bebernya.

Basri juga menyatakan Perti Sulsel menolak adanya calon pemimpin yang terafiliasi dengan bandar narkoba. Bandar narkoba, kata Basri, harusnya menjadi musuh pemerintah dan masyarakat.

"Sebagai generasi yang memiliki potensi memajukan daerah, negara dan bangsanya, kami mewakili Pemuda Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sulawesi Selatan Menolak dengan tegas cagub-cawagub Sulawesi Selatan yang terindikasi besar dibekingi oleh gembong bandar narkoba, kita harus lawan," ujar Basri.

Kapolda Sulsel Respons Isu Cagub Sulsel Dibekingi Bandar Narkoba

Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono turut buka suara soal isu adanya Cagub Sulsel diduga dibekingi bandar narkoba. Dia mengaku baru mendengar isu tersebut.

"Saya belum dengar itu, saya belum dengar masalah itu," kata Irjen Yudhiawan kepada wartawan di Pangkep, Senin (18/11).

Yudhiawan menegaskan narkoba adalah barang terlarang. Dia mengatakan pihaknya siap melakukan proses hukum jika isu cagub dibekingi bandar narkoba tersebut benar adanya.

"Nanti serahkan ke proses penyidikan saja kalau memang ada (cagub/cawagub) yang terlibat karena narkoba juga dilarang sampai hari ini," tegasnya.




(hmw/sar)

Hide Ads