DPP Ikatan Masjid Musallah Indonesia Makassar (IMMIM) dan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) memperingati Hari Santri Nasional 2024 di Makassar. Kegiatan ini diikuti 50 perwakilan pesantren se-Sulsel.
Pantauan detikSulsel, Selasa (22/10/2024) di Gedung Islamic Centre IMMIM, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 33 Makassar peserta sudah memadati lokasi acara. Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Jufri Rahman disambut penampilan marawis.
Peringatan Hari Santri Nasional bertajuk Expo Santri ini dimeriahkan sejumlah stand dari pesantren se-Sulsel. Ada Immim Putra-Putri, Ummul Mukminin, Nahdlatul Ulum, Pesantren Wisata Quran Palampang, hingga Tahfidz Quran Baitul Quran Camba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah stand memajang pakaian seperti baju koko hingga baju adat Sulawesi Selatan. Ada pula stand kuliner yang menjajakan kue kering, roti, dan juga minuman kemasan.
Setelah pembawa acara membuka kegiatan, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Sulsel Syamsul Bahri Abd Hamid kemudian memimpin doa. Selanjutnya, Ketua DPP IMMIM, Muh Ishaq Samad menyampaikan sambutannya.
"Ada lebih dari 50 peserta secara keseluruhan," kata pembawa acara, Muhammadiyah Yunus saat membuka kegiatan.
Ishaq berharap peringatan Hari Santri Nasional menjadi momentum mengingat kembali peran santri dalam membangun bangsa dengan nilai-nilai Islam. Dia ingin santri lebih unggul dan berkontribusi untuk bangsa.
"Tujuan hari santri ini memberikan ruang kepada para santri untuk berkarya, jadi insyaallah berdampak pada perkembangan kepercayaan masyarakat serta meningkatkan keunggulan santri dalam pembentukan karakter," katanya.
Dia menuturkan santri dituntut memiliki keahlian dan kompetensi di era digital bukan hanya menjaga moral dan nilai-nilai agama. Dia menyebut santri harus menjadi penyeimbang dengan konsep Islam.
"Tantangan yang besar pada hari ini, kita berada pada era digital menuntut santri memiliki keahlian dan kompetensi. Santri sebagai penjaga moral dan nilai nilai agama," katanya.
"Salah satu peran penting santri yang sangat relevan saat ini sebagai penggerak di tengah tantangan global serta santri dapat jadi penyeimbang, dapat membawa konsep islam yang moderat dan penuh kasih sayang," lanjutnya.
(hsr/sar)