.webp)
Stok bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jalan AP Pettarani Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kerap habis dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini dipicu suplai BBM dari Petramina yang selalu telat.
Pantauan detikSulsel di SPBU Jalan AP Pettarani, tepatnya di depan Jalan Abubakar Lambogo (Ablam), Kamis (17/10/2024), sekitar pukul 10.44 Wita, kondisi SPBU tampak sepi. Tidak terlihat antrean kendaraan mengisi BBM sebab suplai belum datang.
Sejumlah pegawai SPBU tampak duduk santai di sekitar kawasan SPBU. Seorang di antaranya terlihat sedang membersihkan sekitar pompa pengisian BBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Stok BBM di SPBU Jalan AP Pettarani depan Ablam kosong saat pagi. Foto: (Ihwan Gunawan S/detikSulsel) |
Terlihat juga sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil sempat masuk ke kawasan SPBU. Namun mereka langsung keluar tatkala melihat papan pengumuman BBM habis di SPBU tersebut.
"Biasa memang (kondisi stok BBM habis). Banyak memang SPBU kosong. Ada mi berapa hari ini. Susah semua mau pertamax, pertalite, susah semua," kata seorang petugas SPBU di lokasi, Kasa.
Kasa menuturkan suplai BBM seringkali terlambat hingga menjelang sore hari. Dia menyebut mereka biasanya baru bisa melayani pengisian BBM sekitar pukul 15.00 Wita ketika suplai dari Pertamina sudah tiba.
"Kadang biasa sore, kadang jam-jam 3 pi. Mulai begitu (kosong) pagi. Ini tadi kita masuk pagi ini jam 6, begini ji dikerja (duduk di SPBU)," ujar Kasa.
Dia menuturkan tidak sedikit pengendara yang memilih mengisi bensin eceran akibat stok BBM yang kosong di SPBU. Namun, kata dia, harganya tentu berbeda dengan mengisi BBM di SPBU.
"Kalo pom mini banyak ji, cuma beli Rp 10 ribu (pertalite) nda sampai satu liter, biasa selisih Rp 2 ribu," tuturnya.
Terkait kondisi itu, detikSulsel mengonfirmasi perihal stok BBM di SPBU yang kerap kosong kepada Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Patraniaga Sulawesi, Romi Bahtiar. Namun Romi hingga kini belum memberikan keterangan.
detikSulsel juga mengonfirmasi Manajer Communication & Relation Pertamina Patraniaga Sulawesi, Fahrogi Andriani Dumampouw. Fahrogi juga belum memberikan tanggapan.
(asm/hmw)
